Sukses

Pasangan di Inggris Ubah Sepetak Tanah Menjadi Taman yang Ramai Dikunjungi Wisatawan

Pasangan suami istri mengubah sepetak tanah menjadi taman yang dikunjungi ribuan wisatawan dari berbagai negara.

Liputan6.com, Jakarta – Untuk menghasilkan sesuatu yang bagus dan indah, tentu memerlukan waktu dan uang. Begitu juga dengan pasangan di Inggris, mereka perlu waktu selama 37 tahun dan uang sebesar 15 ribu pound sterling atau setara Rp273 juta untuk menata taman di rumahnya hingga ramai dikunjungi wisatawan.

Berawal pada 1982 saat Marie Newton memutuskan untuk berkebun sebagai hobi. Saat ini 37 tahun kemudian, Marie dan suaminya Tony, keduanya berusia 71 tahun, seperti dilansir dari Metro, Jumat, 18 Oktober 2019, mengubah sepetak tanah di sekitar rumahnya di pusat industri Black Country menjadi taman yang menakjubkan yang dipenuhi dengan warna berbeda saat musim berganti.

Selama bertahun-tahun, pasangan ini telah menambahkan lebih dari 3 ribu tanaman, termasuk 450 azalea, 120 maple, dan 15 tanaman juniper blue star.

Saat musim semi berubah menjadi musim panas, musim panas ke musim gugur dan musim gugur ke musim dingin, taman di Walsall, West Mids,, tetap dipenuhi dengan warna berbeda dan dijuluki 'empat musim'.

Taman tersebut sempat memenangkan penghargaan dan bahkan sekarang menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Suami istri ini memiliki empat anak dewasa dan empat cucu. Mereka menghabiskan dua jam sehari untuk memelihara tanaman dan semak-semak.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatian Wisatawan di Dunia

"Kami menghabiskan waktu sekitar dua jam sehari di kebun tetapi bisa lebih atau kurang tergantung pada cuaca. Selalu ada sesuatu untuk dilakukan atau bunga atau semak untuk dirawat. Ini sudah menjadi obsesi," kata Marie.

Saat ini taman telah bersemi, bahkan ditampilkan di beberapa jalur wisata tak resmi di Black Country dan mereka memperirakan sekitar 14 ribu orang dari 48 negara telah mengunjungi tamannya.

Marie juga mengungkapkan beberapa siswa China datang untuk mengunjungi kebunnya. Dari mereka, ia diberitahu bahwa tamannya telah digunakan sebagai contoh dalam salah satu ceramah di sekolah mereka. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.