Sukses

Cerita Akhir Pekan: 6 Wisata Konservasi Nusantara yang Diakui Dunia

Deretan wisata konservasi alam Nusantara tak hanya menawarkan eksotisme tersendiri, tetapi juga telah diakui di kancah dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Keanekaragaman hayati Nusantara memang tiada duanya. Ada deretan jenis flora dan fauna yang dilindungi agar tetap lestari. Upaya perlindungan itu juga dibuka sebagai wisata konservasi yang benar-benar dijaga kelestariannya.

Bahkan tidak sedikit wisata konservasi alam Indonesia yang telah diakui eksistensinya oleh dunia. Hal ini bisa sebagai bentuk apresiasi sekaligus lecutan semangat bagi masyarakat untuk sadar menjaga kelestarian alam beserta isinya.

Lantas, apa saja wisata konservasi di Indonesia yang telah mendapat pengakuan dan apresiasi di mata dunia? Berikut Liputan6.com rangkum selengkapnya seperti di bawah ini.

1. Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo menjadi destinasi yang saat ini sangat populer di kalangan wisatawan lokal dan mancanegara. Ketika bertandang ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, kurang lengkap rasanya jika tak mengunjungi taman nasional yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ini pada 2011 lalu.

Taman nasional yang jadi rumah lebih dari 2 ribu komodo tersebut menjadi satu di antara taman nasional tertua di Tanah Air. The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan TN Komodo sebagai kawasan Cagar Biosfer (Man and Biosphere Programme - UNESCO) pada 1977.

TN Komodo juga ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia atau World Heritage Center - UNESCO pada 1991. Tak ketinggalan, sebagai New 7 Wonders of Nature oleh New 7 Wonders Foundation pada 2012.

2. Taman Nasional Lorentz

Dengan luas mencapai 2,4 juta hektare, Taman Nasional Lorentz menjadi taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Taman nasional yang berada di Papua ini membentang dari Pegunungan Jayawijaya hingga pesisir pantai yang berhadapan dengan Laut Arafuru.

Taman Nasional Lorentz telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1999 silam. Taman ini juga menjadi rumah bagi ribuan satwa termasuk lebih dari 600 jenis burung hingga lebih dari 120 mamalia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

3. Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) memiliki luas area hingga 1,4 juta hektare. Taman nasionl yang mencakup dari Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, hingga Sumatera Selatan ini kaya akan keanekaragaman hayati.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Tamen Sitorus menyebut ada setidaknya 300 jenis anggrek dan 4000 jenis tumbuhan. Sementara untuk fauna ada lebih dari 85 jenis mamalia, 371 jenis burung, tujuh jenis primata, sepuluh jenis reptilia, hingga enam jenis amfibi.

Terdapat 13 jenis satwa dan tumbuhan endemik serta terancam pun yang ada di taman nasional ini. Tamen melanjutkan, berdasarkan kajian tersebut, UNESCO memasukkan TNKS menjadi Situs Warisan Alam Dunia sejak 2004.

3 dari 5 halaman

4. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang terletak di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten memiliki luas lebih dari 120 ribu hektare. TNUK menjadi salah satu destinasi yang sorotan karena menyimpan keindahan alam yang menawan.

Taman nasional ini menjadi tempat perlindungan satwa seperti badak bercula satu dan hewan lainnya seperti banteng. TNUK telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya oleh UNESCO sejak 1991 silam.

4 dari 5 halaman

5. Taman Nasional Berbak dan Sembilang

Taman Nasional Berbak terletak di ujung timur Jambi yang jadi kawasan pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara. Taman nasional ini digabung dengan Taman Nasional Sembilang sejak 2016 dan berubah nama menjadi Taman Nasional Berbak dan Sembilang (TNBS).

Keunikan taman nasional dengan luas mencapai 340 ribu hektare ini adalah gabungan hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang luas di pesisir Timur Sumatra. Kawasan ini menjadi rumah flora dan fauna seperti harimau sumatra dan satwa liar lainnya.

Kawasan taman nasional ini telah ditetapkan sebagai cagar biosfer lewat sidang ke-30 "The Man and Biosphere International Co-ordinating Council (MAB-ICC) UNESCO" pada 2018.

5 dari 5 halaman

6. Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan kawasan konservasi yang menjadi habitat empat satwa langka yang terancam punah. Keempat spesies kunci TNGL merupakan gajah, harimau, badak sumatera dan orangutan.

Taman nasional pertama di Indonesia ini telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer (Man and Biosphere Programme - UNESCO). Selain itu, oleh UNESCO, TNGL juga ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia pada 2004 lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.