Sukses

Natuna Siap Ajukan Diri Jadi UNESCO Global Geopark

Ajukan diri sebagai UNESCO Global Geopark, Kabupaten Natuna sebelumnya telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada 30 November 2018.

Liputan6.com, Natuna - Menyambung penetapan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau sebagai Geopark Nasional pada 2018, salah satu pulau terluar Indonesia ini siap mengajukan diri jadi UNESCO Global Geopark 2020.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna Hardiansyah menjelaskan, pengajuan kawasan ini nantinya akan mencangkup keseluruhan Kabupaten Natuna, tak hanya di pusat kota seperti Ranai.

Mengingat 99,25 persen wilayah pulau yang namanya berasal dari kata Nantoa ini adalah laut, wisata bahari bakal tetap jadi highlight. Karenanya, berbenah diri disebutkan Herdiansyah masih terus dilakukan.

"Pengembangan desa wisata masih kami lakukan dengan terus membangun sarana dan pra-sarana," tuturnya di Kantor Bupati Kabupaten Natuna, Ranai, Natuna, Mnggu, 22 September 2019. Herdiansyah menyambung, pihak pemerintah kabupaten (pemkab) mengupayakan pengelolaan destinasi wisata nantinya melibatkan masyarakat sekitar.

Karenanya, swadaya masyarakat dalam pembangunan dan perawatan sejumlah tujuan wisata terus diharapkan meningkat. Pemkab berkomitmen membantu, yakni lewat ragam penyuluhan yang diberikan soal wisata berkelanjutan.

"Tahun ini akan ada total empat pelatihan. Sampai sekarang (September), sudah dua pelatihan yang terlaksana," katanya. Juga, pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna ingin warga punya rasa memiliki yang tinggi agar destinasi wisata selalu terjaga, baik dari segi penambahan maupun perawatan fasilitas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa Saja yang Harus Dipenuhi?

Di samping membenahi diri, Wakil Bupati Kabupaten Natuna Ngesti Yuni Suprapti menuturkan, terdapat sederet syarat demi jadi UNESCO Global Geopark. Salah satunya pengeluaran surat keputusan tentang situs mana saja yang diajukan.

"Lalu, soal pengelolaan, pembenahan sarana. Yang terpenting, hasil survei administrasi harus jadi catatan utama," katanya dalam kunjungan ke Kampung Segeram, Kabupaten Natuna, di sela rangkaian kegiatan Bakti Nusantara 2019, Rabu, 25 September 2019.

Perempuan kelahiran Cilacap, Jawa Tengah itu menegaskan bahwa semua komponen harus terdokumentasi. Beberapa syarat lain yang harus ada adalah petunjuk arah ke geo site dan pengadaan landmark.

Herdiansyah menuturkan, pihaknya baru akan bertemu dengan tim peneliti dari Universitas Padjajaran, Bandung, pada 7 Oktober 2019 demi membahas tepatnya situs mana saja yang akan diajukan jadi UNESCO Global Geopark.

Sebagai Geopark Nasional, Kabupaten Natuna telah memiliki sembilan situs utama, yakni Senubing, Taman Batu Alif, Pantai Bamak, Tanjung Datuk, Batu Kasah, Pulau Akar, Pulau Setanai, Gunung Ranai, dan Pulau Senua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.