Sukses

Perpaduan Cita Rasa Barat dan Indonesia dalam 4 Menu Baru Joe & Dough

Gerai makanan Joe & Dough merayakan pembukaan gerai keempat mereka di Gandaria City dengan meluncurkan empat menu baru.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dikenal memiliki kekayaan jenis makanannya, mulai dari bahan hingga rempah yang digunakan. Kini, banyak restoran yang menghidangkan masakan Indonesia pula. Hal serupa dilakukan oleh gerai makanan Joe & Dough.

Brand asal Singapura ini meluncurkan empat menu baru untuk cabang di Indonesia pada Senin, 16 September 2019. Peluncuran ini juga menjadi perayaan pembukaan gerai keempatnya di Indonesia yang terletak di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Sebelumnya, Joe & Dough sudah berdiri di Plaza Indonesia, Kota Kasablanka, dan Puri Indah Mall.

Meskipun terkenal akan kreasi croissant-nya, perusahaan yang telah berdiri sejak 2009 ini tetap mengembangkan berbagai inovasi makanan untuk memanjakan pengunjung, termasuk inovasi masakan Indonesia. Menggaet Chef Desi Trisnawari, mereka menciptakan menu eksklusif yang terinspirasi dari pengalaman hidup dan cita rasa kampung halaman pemenang MasterChef Indonesia musim kedua ini.

Menu pertama yang ditunjukkan adalah Charcoal Battered Prawns & Dabu Dabu Croissant. Makanan ini terinspirasi oleh pengalaman Chef Desi saat berkunjung ke Papua.

Kala itu, anak-anak di sana meminta dia untuk membuat burger karena mereka jarang memakannya. Berbekal bahan yang tersedia, dia menciptakan roti isi seafood dan dibumbui dengan sambal dabu-dabu.

Berdasarkan pengalaman ini, ibu dengan tiga anak ini mengolaborasikan croissant Joe & Dough yang terkenal dengan sambal khas Papua tersebut. Dia juga menggunakan udang goreng arang yang dilengkapi dengan selada romaine muda.

"Karena daging di sana mahal ya, jadi saya ganti dengan seafood. Lalu, saya kreasikan dengan sambal dabu-dabu yang banyak di sana," ujar Chef Desi pada Selasa (24/9/2019).

Menu kedua masih terinspirasi dari pengalaman pribadi, dia menciptakan Seafood Belacan Creamy Pasta. Menggunakan pasta jenis penne, olahan ini dikombinasikan cita rasanya dengan bumbu asal Indonesia seperti sambal terasi dan seafood segar. Chef Desi mengaku masakan yang menggunakan terasi mengingatkan dia dengan kenangan masa kecil dan cita rasa dari kampung halamannya, Bangka.

"Saya kan dari Bangka, jadi banyak makanan yang pakai belacan (saus udang racikan rumahan) untuk masak seafood," tambahnya lagi.

Kedua menu lainnya adalah Pan Seared Salmon with Yoghurt Herb Sauce yang diolah dengan teknik langka, yakni sous-vide. Makanan ini merupakan olahan salmon goreng yang berbasuh saus rempah, yoghurt, cuka dan tobiko. Ada irisan roti juga sebagai komponen karbohidratnya.

Terakhir adalah Som Tam with Prawns, makanan ini merupakan salad asal Thailand yang terdiri dari pepaya hijau pedas dengan mangga, wortel, kacang-kacangan dan bahan lainnya. Hal yang menonjol dari semua menu baru tersebut adalah komponen sayuran. Desi mengaku bahwa makanan adalah obat bagi tubuh yang dapat dinikmati dengan lezat.

"Tidak semua makanan sehat itu tidak enak. Kita di sini bikin makanan yang enak tapi sehat juga. Tidak ada perasaan bersalah untuk memakannya," pungkas Chef Desi pada konferensi pers Joe & Dough di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan.

Keempat menu ini sudah terdapat di seluruh gerai Joe & Dough di Indonesia. Namun, mereka belum mengetahui kurun waktu kerja sama untuk pengadaan menu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melihat Potensi Bisnis Makanan di Indonesia

Pertambahan menu yang cukup jauh dari signature dish Joe & Dough, yakni kopi dan pastry dikarenakan mereka melihat Indonesia memiliki pasar yang tepat untuk mengembangkan industri gaya hidup makanan. Dalam waktu kurang dari satu tahun, mereka sudah membuka empat gerai di Indonesia.

"Pembukaan empat gerai dalam kurun waktu kurang dari satu tahun menunjukkan keseriusan dan kepercayaan kami atas masa depan industri gaya hidup food and beverages di Indonesia," kata Damien Koh, Co-Founder dan Managing Director Joe & Dough.

Menurut Dawn Wee, Co-founder dan Marketing Communications Director Joe & Dough, setiap lokasi gerai memiliki jenis pengunjung yang berbeda-beda. Store di Plaza Indonesia, Kota Kasablanka dan Gandaria City kebanyakan dipenuhi oleh pekerja dari luar dan dalam negeri saat hari kerja, pengunjung keluarga datang di akhir pekan. Sedangkan di Puri Indah Mall, kebanyakan didatangi oleh keluarga muda.

"Joe & Dough merupakan konsep yang mendorong jiwa berkomunitas dengan sahabat karib dimanapun kita berada, serta semangat lokal yang bersahaja," terang Dawn.

Demi melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia, mereka juga akan membuka gerai di Surabaya pada kuartal pertama 2020 di Pakuwon Mall. (Novi Thedora)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.