Sukses

Cerita Akhir Pekan: 6 Pasar Tradisional Tempat Berburu Jajanan Tradisional di Nusantara

Jajanan pasar, seperti kue-kue dan camilan lain Indonesia yang sudah mulai sulit dicari bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional ini.

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan pasar tradisional kini mulai tergerus dengan munculnya supermarket. Hal ini bisa terjadi karena pasar modern menawarkan fasilitas yang lebih nyaman dan bisa dikunjungi dari pagi hingga malam. Padahal, di pasar tradisional Anda bisa menemukan lebih banyak pilihan yang lebih murah, termasuk kue-kue tradisional.

Kue-kue dan jajanan tradisional kini sudah semakin sulit ditemui. Jika ingin melepas rindu dengan mencicipi rasa unik dari setiap kue, Anda harus berusaha sedikit lebih keras untuk mencarinya.

Untungnya, Indonesia masih memiliki beberapa pasar tradisional yang menyediakan berbagai pilihan kue yang dapat membuat Anda bernostalgia dengan masa kecil Anda. Harga-harganya yang masih murah dan dapat ditawar juga menjadi daya tarik bagi pembeli untuk tidak berpindah ke pasar ber-AC.

Liputan6.com merangkum beberapa pasar kue tradisional di Indonesia, dilansir dari berbagai sumber.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Pasar Kranggan, Yogyakarta

Pasar yang satu ini telah berdiri sejak 1978. Pasar ini terletak di Jl. Poncowinatan, Yogyakarta. Hingga kini, Pasar Kranggan menjadi salah satu pasar tradisional di Yogakarta yang masih aktif dan ramai. Selain menjual berbagai sayur dan buah-buahan, pasar ini sangat identik dengan jajanan pasar dan berbagai makanan yang dijual.

Anda bisa menemukan kue clorot, jenang delapan rasa, jadah manten, dan jajanan khas lainnya dengan harga mulai dari Rp2 ribuan saja. Pasar ini buka pada jam 05.00, namun beberapa penjual sudah ada yang terlihat berjualan pada pukul 03.00, terutama penjual sayur, buah, daging dan ikan.

3 dari 7 halaman

2. Pasar Gede Harjonagoro, Solo

Pasar Gede Harjonagoro adalah pasar tradisional yang terletak di Surakarta, tepatnya di Jl. Urip Sumoharjo. Pasar ini merupakan pasar tertua dan terbesar di sana dan sudah berdiri sejak 1923. Berada dalam bangunan dua lantai, Pasar Gede menjadi sentra perbelanjaan bahan pokok bagi warga Solo dari dulu hingga kini. Sayur, buah, daging dan bumbu masak bisa dengan mudah didapatkan.

Tak hanya itu, jika Anda berkunjung ke sini, Anda juga bisa mendapati makanan khas Surakarta. Ada pecel ndeso, pecel yang menggunakan nasi merah dan berbagai pilihan sayuran, gethuk, dawet telasih dan klepon. Urusan harga tidak perlu ditanyakan, karena semua jajanannya sangat ramah di kantong. Pasar ini bisa dikunjungi mulai pukul 05.00 hingga 15.00WIB.

4 dari 7 halaman

3. Pasar Kembang, Surabaya

Tidak sesuai dengan namanya ‘kembang’, pasar ini justru menawarkan Anda berbagai pilihan jajanan yang dapat menyenangkan perut Anda. Awalnya, pasar ini memang ditujukan untuk penjualan bunga dan hasil panen buah, namun beralih fungsi menjadi pusat jajanan pasar.

Pasar Kembang terletak di Surabaya, tepatnya di Jl. Pasar Kembang, Kecamatan Tegalsari. Pasar ini menjual berbagai kue tradisional Surabaya, seperti kue lapindo, lemper, lalis Surabaya dan roti-roti. Anda bisa mendapatkan berbagai pilihan jajanan mulai dari Rp 1.000.- hingga Rp 3.000,- saja.

Tak hanya kue, makanan berat seperti nasi kuning juga dijual dengan harga yang murah, berkisar dari Rp5 ribu hingga Rp7 ribu. Jika Anda ingin berburu jajanan di sini, Anda sudah bisa datang ke Pasar Kembang mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

5 dari 7 halaman

4. Pasar Kue Subuh Senen, Jakarta

Meskipun disebut sebagai kota metropolitan, Jakarta masih memiliki pasar yang menjual berbagai kue tradisional. Pasar Kue Subuh Senen bisa dikatakan sebagai surganya pencinta jajanan tradisional.

Bagaimana tidak, berbagai jenis kue basah dijual di sini. Anda bisa menemukan bolu kukus, kue lapis, bika ambon, bolen pisang, dadar gulung hingga roti khas Jakarta, roti buaya. Harga kue-kuenya juga sangat ramah di kantong, dimulai dari 800 rupiah hingga Rp2 ribuan saja. Jika Anda membeli grosir, harganya bisa lebih murah.

Anda bisa mendatangi pasar ini mulai pukul 19.00 hingga 07.00 WIB. Dinamakan Pasar Kue Subuh Senen karena saat malam hari, pasar ini belum terlalu ramai baik oleh pembeli dan penjual. Tapi, mulai pukul 01.00 hingga 04.00 WIB, aktivitas pasar ini akan menjadi sangat padat.

6 dari 7 halaman

5. Pasar Lama Tangerang

Rata-rata, pasar jajanan tradisional buka pada pagi hari, bahkan subuh. Pasar yang satu ini berbeda, Pasar Lama Tangerang baru mulai beroperasi mulai pukul 16.00 hingga tengah malam.

Terletak di Jl. Kisamaun, Sukasari, Tangerang, tempat ini cocok untuk Anda datangi untuk berburu berbagai jenis makanan bersama teman-teman atau kerabat dekat lainnya. Di sini, banyak jajanan dan makanan berat yang bisa dibeli, seperti soto, sate, bakso dan banyak lagi.

Anda juga bisa menemukan makanan yang bisa dijadikan cemilan, seperti telur gulung, kue ape, kue cubit dan serabi. Harga makanan yang dijual juga masih ramah di kantong. Cukup dengan Rp50 ribu, Anda sudah bisa mendapatkan makanan berat dan berbagai jenis camilan.

7 dari 7 halaman

6. Pasar Kosambi, Bandung

Bergeser sedikit dari Jakarta dan Tangerang, Bandung juga memiliki pasar tradisional. Pasar Kosambi terletak di Jalan Ahmad Yani, Bandung. Pasar ini memiliki sejarah yang unik, dulu lokasi ini sempat digunakan sebagai tempat teater dan bioskop hingga 1990an. Setelah bioskop ditutup, fungsi tempat ini berubah menjadi Pasar Kosambi yang dikenal sekarang.

Di Pasar Kosambi, Anda bisa menemukan berbagai kue basah dan keripik. Beberapa yang dijual adalah kue wajit, manisan buah, dodol Garut, basreng hingga sale pisang. Tempat ini juga terkenal sebagai pusat oleh-oleh Kota Bandung, jadi tempat ini cocok bagi Anda yang ingin mencari buah tangan khas Kota Kembang dengan harga yang terjangkau.

Pasar ini biasanya mulai beroperasi pukul 05.00 hingga 19.30 WIB. Namun pada Mei lalu, pasar ini sempat terbakar dan baru berangsur pulih kembali, sehingga kios-kios yang ada belum sebanyak dulu. (Novi Thedora)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.