Sukses

6 Kecelakaan Pesawat Terbang yang Menelan Korban Jiwa

Peristiwa nahas kecelakaan pesawat terbang ini terjadi entah karena kesalahan manusia atau faktor alam.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat adalah salah satu pilihan transportasi yang digunakan saat hendak bepergian, baik ke luar kota maupun luar negeri. Moda transportasi yang ditemukan Wright Bersaudara ini jadi pilihan banyak orang karena memberi efektivitas waktu.

Meskipun demikian, setiap transportasi pasti memiliki resikonya masing-masing. Kecelakaan yang tidak diharapkan bisa terjadi, entah karena faktor alam atau kesalahan teknis manusia itu sendiri. 

Kecelakaan pesawat biasanya berdampak fatal dan kebanyakan memakan banyak korban jiwa. Liputan6.com merangkum enam insiden pesawat yang mengalami kecelakaan seperti dilansir dari berbagai sumber, Jumat, 30 Agustus 2019.

1. Ethiopia Airlines

Insiden pesawat jatuh yang baru-baru ini terjadi adalah Ethiopian Airlines. Pesawat ini jatuh pada 10 Maret 2019 saat baru lepas landas di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia. Peristiwa nahas ini terjadi karena adanya kerusakan mesin dan menyebabkan pesawat tak mampu terbang sempurna kemudian jatuh di tanah lapang.

Beberapa saksi mata bahkan melihat bahwa bagian ekor pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 ini sudah terbakar sebelum jatuh. Total 157 penumpang, termasuk awak kabin, jadi korban jiwa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Southwest Airlines

insiden tak mengenakkan sempat melanda pesawat Southwest Airlines yang hendak berangkat ke Dallas dari New York. Dalam penerbangan, tiba-tiba mesin pesawat terbakar dan membuat badannya robek di udara. Bahkan, satu jendela sampai pecah dan hampir membuat seorang penumpang perempuan tersedot keluar. Untung, ada penumpang lain yang menolong.

Meski dilanda kepanikan, pilot masih dapat melakukan pendaratan darurat di Bandara Phildelphia. Total ada 143 penumpang dan 5 awak kabin dalam pesawat ini. Kejadian ini menewaskan satu orang dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.

3. Aeroflot Sukhoi Superjet 100

Pesawat Sukhoi Superjet 100 milik maskapai Aeroflot Rusia tiba-tiba mendarat di Bandara Sheremetyovo, Moskow dan menyebabkan bagian belakang burung besi ini terbakar. Disinyalir, penyebab pesawat ini bisa jatuh adalah petir yang menyambar pesawat.

Petir ini menyebabkan sistem auto pilot tidak bisa berfungsi sehingga pesawat menurun terlalu cepat. Insiden yang terjadi pada 5 Mei 2019 ini menewaskan 41 orang dari total 73 penumpang. 12 orang lainnya memerlukan perawatan khusus dan sisanya luka-luka.

4. Cubana de Aviacon

Pesawat jatuh berjenis Boeing 737-200 ini berasal dari Kuba. Pada 18 Mei 2018, pesawat ini 'terjun bebas' akibat kesalahan manusia. Diduga pilot melakukan take off dengan sudut terlalu curam sehingga memberi daya angkat terlalu berat pada pesawat.

Setelah berusaha melakukan penerbangan, pesawat ini jatuh di ladang kentang yang seharusnya bisa mendarat ke Holguin dari Havana. Badan pesawat ini hangus terbakar dan membuat 112 orang meninggal dunia. Tercatat hanya satu penumpang yang selamat.

3 dari 3 halaman

5. Malaysia Airlines

Kecelakaan pada 2014 ini mungkin masih diingat hingga sekarang. Bagimana tidak, pesawat yang dijadwalkan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpul dan mendarat di Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing tiba-tiba menghilang dari radar dan tidak bisa dilacak.

Proses pencarian badan pesawat juga mengalami kesulitan karena tidak diketahui posisi jatuhnya. Dipercaya, pesawat yang dimaksud jatuh di area Samudera Hindia. Hingga kini, penyebab pasti pesawat ini sampai mengalami kecelakaan masih simpang siur.

Total 239 penumpang, termasuk tujuh Warga Negara Indonesia (WNI), beserta awak kabin yang berasal dari 15 kewarganegaraan dianggap tewas dalam tragedi ini.

6. Lion Air

Dunia penerbangan Indonesia juga tak luput dari kejadian nahas. Pada Oktober 2018, sebuah penerbangan domestik dari Jakarta menuju Pangkal Pinang hilang kontak dan ditemukan jatuh di Perairan Karawang, tepatnya di Tanjung Pakis.

Jenis pesawat yang jatuh ini sama dengan Ethiopia Airlines, yaitu Boeing 737 MAX 8. Menurut kronologi yang ada, pilot sempat meminta izin menurunkan ketinggian pesawat dari 5.000 kaki ke 3.000 kaki dan disetujui.

Namun, sesaat setelahnya, pesawat hilang kontak, sehingga dipercaya kerusakan mesin adalah sebab pesawat dari maskpai Lion Air ini jatuh. Tidak ada yang selamat dari tragedi ini. Sebanyak 189 penumpang, termasuk awak kabi,n yang semuanya adalah warga negara Indonesia tewas.

(Novi Thedora)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.