Sukses

Bocah 8 Tahun Daki Gunung Tertinggi di Taiwan demi Mendiang Ibunya

Si bocah sempat diminta membawa barang-barang ibunya saat menjelajah dunia, termasuk mendaki gunung tertinggi di Taiwan.

Liputan6.com, Jakarta - Tzou Ze Gang menghabiskan waktu tak kurang dari dua hari untuk menempuh jarak pendakian sejauh 21,8 kilometer (km) untuk menaklukkan gunung tertinggi di Taiwan, Gunung Jade.

Melansir dari Mothership.sg, Kamis, 29 Agustus 2019, Tzou berhasil mencapai puncak dengan membawa foto ibunya yang meninggal tahun lalu.

Ayahnya, Pin Wei Gang, menemani Tzou melakoni perjalanan yang dimulai pada 18 Agustus dan berakhir di 20 Agustus itu bersama dua anggota keluarga lain. Ia pun menceritakan pengalaman tersebut lewat sebuah unggahan haru di akun Facebook-nya, belum lama ini.

Berdasarkan cerita Pin, Tzou baru berusia empat tahun ketika ibunya pertama kali bercerita tentang Gunung Jade. Mereka sempat memutuskan mendaki bersama, tapi batal karena mendiang ibunya harus menjalani operasi di bagian kaki.

"Saat kau nanti menjelajah dunia di masa depan, kau bisa turut membawa barang-barang saya," tulis Pin menirukan ucapan sang istri sebelum meninggal.

Ibu dari bocah delapan tahun ini sedihnya menghembuskan nafas terakhir tahun lalu karena sakit yang diderita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tepati Janji ke Ibunya

Sepeninggalan sang ibu, Tzou tetap memegang janji untuk mendaki Gunung Jade. Pin mengungkap, ia harus terus memotivasi putranya saat mereka mempersiapkan diri sebelum melakukan penanjakan.

"Yu Shan adalah titik tertinggi di Taiwan. Saya yakin, kita akan lebih dekat dengan ibu di atas sana," tutur Pei menyemangati buah hatinya.

Saat berhasil mencapai puncak, bocah lelaki itu dikatakan berteriak, "Ibu, kami sudah sampai puncak. Saya membawamu ke puncak Gunung Jade.".

Sebelum sampai di puncak, empat pendaki pemberani itu harus mengalahkan sederet tantangan. Awalnya, mereka merencanakan perjalanan pada 17 Agustus. Tapi, cuaca buruk hari itu membuat mereka urung dan mengundurkan rencana perjalanan.

Pin mengatakan, mereka harus berhenti berkali-kali demi menyesuaikan kemampuan menanjak putranya. Tapi, 200 meter terakhir dengan trek menanjak bisa dilewati dengan mulus oleh Tzou.

Warganet pun tersentuh dengan cerita ini. Di samping menyemangati Tzou dan Pin, tak sedikit dari mereka yang juga mendoakan agar mendiang ibu Tzou tenang di sana. "Kalian sungguh hebat. Salut!" tulis salah satu pengguna Facebook.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.