Sukses

Kuliner Malam Jumat: Semangkuk Bubur Kwang Tung yang Hangatkan Malam dan Perut

Bubur Kwang Tung menghadirkan ragam sajian bubur yang lezat, mulai dari bubur ayam hingga seafood. Siap mencoba?

Liputan6.com, Jakarta - Tangan seorang chef dengan gesit mengaduk satu panci penuh bubur yang tengah dimasak. Tak berselang lama, uap panas dari bubur yang telah matang tampak tiada henti membubung dari mangkuk.

Momen itulah yang setiap hari terjadi di salah satu restoran yang berada di kawasan surga kuliner Pecenongan, yakni Bubur Kwang Tung. Restoran yang buka sejak 12 November 2003 itu terletak di Jalan Pecenongan No. 67 I, Jakarta Pusat.

Seperti namanya, bubur menjadi sajian signature di Bubur Kwang Tung dan tersedia beragam bubur mulai dari bubur ayam, bubur sapi cincang, bubur sapi iris, bubur ikan kerapu, bubur gurame, bubur udang, bubur kepiting, bubur scallop, bubur seafood, bubur abalone ayam, bubur sayur, bubur caipo, bubur polos, bubur ayam hainan, dan bubur ayam jamur.

"Menu makanan favorit di Bubur Kwang Tung adalah bubur seafood yang porsinya agak besar jadi bisa buat sharing antara tiga sampai empat orang," kata Toni Kurniawan, Supervisor Operational Bubur Kwang Tung Pecenongan kepada Liputan6.com baru-baru ini.

Biasanya, pengunjung menyantap bubur bersama makanan pendamping seperti cakue, telur asin, telur pithan, dan kacang tanah. Menariknya, telur pithan merupakan kondimen andalan di restoran ini.

"Telur pithan dari telur bebek dan berwarna hitam karena hasil dari fermentasi tanah merah sama gabah selama 40 malam, makanya biasa disebut century egg," ungkap Chef Agus, Asisten Chef Bubur Kwang Tung.

Bagi Anda yang penasaran, telur pithan memiliki cita rasa yang tawar dan bertekstur kenyal seperti agar-agar. Di Bubur Kwang Tung, telur pithan dijual seharga Rp30 ribu.

Bubur Kwang Tung menyajikan ragam bubur yang dijual mulai harga Rp30 ribu hingga Rp225 ribu, sedangkan makanan pendamping seperti cakue Rp20 ribu, telur asin Rp12 ribu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertahankan Cita Rasa

Sejak dibuka pada 2003, Bubur Kwang Tung mencoba untuk terus mempertahankan cita rasa. Hal itulah yang disebut sebagai poin unggulan dari restoran yang buka setiap hari 24 jam non stop ini.

"Yang berbeda itu dari segi kita item-nya banyak dan menjaga cita rasa dari mulai buka sampai sekarang, rasanya tetap sama," jelas Chef Agus.

Ada pun menu-menu bubur yang tersedia telah ada awal Bubur Kwang Tung dibuka. Namun, setiap tahunnya mereka juga menyuguhkan sesuatu yang baru.

"Setiap tahun kita berusaha menampilkan varian yang baru. Kemarin ditambahin bubur hainan yang berisi bubur, ayam hainan, dan tambahan sayur. Respons dari publik lumayan baik," lanjutnya.

Chef Agus menjelaskan bubur dibuat oleh chef khusus dengan takaran yang juga dipertahankan sejak buka. Itu berarti tidak ada penambahan atau perubahan dari bumbu.

"Tekstur bubur dibikin kental, nanti dipanasin lagi. Kalau dipanasin dalam kondisi kental otomatis air sedikit jadi ditambahkan air sedikit, air jahe untuk menghilangkan amis itu biasanya untuk seafood, minyak wijen," kata Chef Agus.

Sedangkan, bubur di Bubur Kwang Tung memiliki cita rasa yang gurih dengan kondimen saus kecap asin yang diolah bersama racikan sendiri. Khusus untuk bubur favorit yakni bubur seafood berisi bubur dengan cumi, udang, dan ikan kerapu yang telah di-fillet.

Selain bubur seafood, ada pula menu andalan lain dari restoran ini, Ayam Putih Rebus. Ayam ini punya tekstur yang berbeda dari ayam negeri.

"Ayam kampung lebih gurih cukup direbus nanti disiram dengan bumbu namanya racikan sendiri, gurihnya dapat," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Pengunjung Setia

Buka setiap hari 24 jam non stop, Bubur Kwang Tung biasanya ramai di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu di atas jam 19.00 WIB. Baik momen saat hari biasa atau ramai, Bubur Kwang Tung dipadati oleh mereka yang telah menjadi pelanggan setia.

"Kalau pelanggan setia ada banyak karena konsep restoran bubur disukai banyak orang. Bubur Kwang Tung didominasi keluarga karena tamunya 80 persen itu-itu saja baik di Pecenongan atau di Wolter Monginsidi," kata Toni.

Salah satu pelanggan setia itu adalah Rudy Poa. "Yang pasti menu favoritnya bubur dan lebih spesifik lagi bubur kerapu. Kenapa saya suka, karena Bubur Kwang Tung ini memang dari namanya Kwang Tung berbeda dari bubur lokal atau bubur Hong Kong atau bubur Taiwan," ungkap Rudy kepada Liputan6.com.

Sedangkan untuk makanan pendamping, Rudy memilih untuk cakue dan sayuran tomiau bawang putih. "Kalau ada teman yang pesan selain bubur ikan biasanya pesan ayam rebus Hong Kong itu juga terkenal di sini itu yang cadangan kalau ada tamu," tambahnya.

Ia menambahkan untuk harga, bubur di Bubur Kwang Tung memang berbeda dari bubur lain. ""Yang pasti harga ini berbeda dengan bubur-bubur lainnya. How could you put a price on good food? It give you happiness," lanjutnya.

 

Kami menerima kontribusi konten untuk rubrik Kuliner Malam Jumat, yaitu tempat kuliner yang cukup dikenal, punya ciri khas, dan masih buka pada malam hari. Konten harus berupa tulisan, foto dan video berdurasi sekitar 3 menit.

Tulisan berupa cerita mendalam tentang tempat kuliner malam yang diangkat sekitar 1.000 sampai 1.500 kata, foto minimal lima buah, dan video. Format konten video bisa dilihat dari video Kuliner Malam Jumat yang sudah ditayangkan.

Hasil liputan dikirim ke email: dinny.mutiah@kly.id. Tersedia hadiah menarik bagi yang karya terpilih. Untuk pertanyaan lebih detil tentang konten liputan Kuliner Malam Jumat, bisa ditanyakan melalui alamat e-mail yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.