Sukses

Sosok Model Transgender Pertama Victoria's Secret

Sebelumnya, Victoria's Secret sempat dikecam komunitas transgender karena pernyataan salah satu petingginya.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok model transgender asal Brasil, Valentina Sampaio baru-baru ini sukses menjadi sorotan banyak pasang mata. Ia resmi direkrut oleh label pakaian dalam ternama dunia, Victoria's Secret.

Dilansir dari CNN, Selasa (6/8/2019), kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh agent Valentina Sampaio. Ia pun sempat membagikan video singkat melalui akun Instagram pribadi.

"Never stop dreaming genteee (Jangan pernah berhenti bermimpi 'gente' atau berarti orang dalam bahasa Spanyol," tulis Valentina.

Tak lupa, sang model juga menyertakan tagar mulai dari staytuned, bastidores, new, vspink, campaign, representatividade, diversity, beauty, selfie, life, fashion, usa, vstorm, serta valentinasampaio.

Dalam unggahan berbeda, Valentina terlihat tampak potret yang menampilkannya dalam balutan robe putih sembari tersenyum ke kamera. "Backstage click @vspink," tulisnya.

Banyak yang menganggap bergabungnya Valentina di Victoria's Secret menjadikannya sebagai model transgender pertama sebagai model di perusahaan itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konfirmasi Agensi Valentina Sampaio

Agent Valentina Sampaio, Erio Zanon membenarkan kepada CNN, Senin, 5 Agustus 2019 bahwa sang model telah direkrut Victoria's Secret untuk sebuah kampanye yang akan dirilis pada pertengahan Agustus untuk PINK line. Selain itu, model Victoria's Secret Lais Ribeiro yang juga berasal dari Brasil sempat mengunggah tweet di akun Twitter pribadi yang menunjukkan bentuk antusiasmenya.

"First transgender to shoot with Vs! This make me so happy! (Transgender pertama yang syuting dengan Vs! Ini membuat aku bahagia)" tulis Lais.

Sebelumnya, Victoria's Secret dikecam karena sikapnya terhadap komunitas transgender. Pada 2018, Ed Razek, chief marketing officer untuk perusahaan induk Victoria's Secret memicu kontroversi lewat komentarnya dalam sebuah wawancara dengan Vogue.

Kala itu, Ed menyampaikan tidak terpikir bahwa Victoria's Secret harus menyertakan "waria" dalam peragaan busana. Istilah "waria" dianggap kuno dan menyinggung banyak orang di komunitas LGBTQ.

Ed pun meminta maaf melalui Twitter. "Komentar saya tentang dilibatkannya model transgender dalam peragaan busana Victoria's Secret dianggap tidak peka. Saya minta maaf. Untuk lebih jelasnya, kami benar-benar akan memberikan model transgender untuk pertunjukan, " tulisnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.