Sukses

Kisah Hobi Lari Melanie Putria Gara-Gara Nyaris Depresi Usai Melahirkan

Hingga kini, Melanie Putria sudah mengikuti sembilan ajang marathon yang mayoritas digelar di luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Melanie Putria yang kini aktif sebagai pelari, ternyata punya kisah menarik seputar kegemarannya itu. Perempuan kelahiran Jakarta itu mengaku benci lari sebelum melahirkan putra semata wayangnya, Sheemar Rahman Puradiredja. Namun, semua itu berubah 180 derajat setelah mengalami baby blues syndrome saat usianya menginjak ke-28 .

Perempuan berusia 37 tahun ini mengaku dirinya hampir terkena gejala depresi pasca-melahirkan. Lari, kata dia, akhirnya menyelamatkan hidupnya seperti sedia kala.

"Jadi dulu aku hampir masuk ke fase depresi postpartum. Rasanya udah nggak karu-karuan, jadi lari lah yang menyelamatkan hidup aku sampai hari ini. Nazarnya gitu, kalo bisa nginjek finish line, artinya gue akan kembali jadi Melanie yang dulu," ujar dia saat acara Historic Relay Run 74 Km bersama Holisticare Ester C, Minggu, 4 Juli 2019.

Puteri Indonesia 2002 itu tak main-main menekuni lari. Ia sangat antusias dalam hal perlombaan dan sampai saat ini sudah mengikuti berbagai event marathon, baik di dalam maupun di luar negeri.

Sembilan di antaranya bahkan full marathon, yakni 42 kilomenter. Hanya saja, wanita kelahiran 1982 itu fokus untuk ajang lari di luar negeri karena pertimbangan berbagai faktor.

"Sebenarnya banyak event lari bagus di dalam negeri. Cuma kalo buat aku untuk full marathon selama ini aku ngerjainnya pasti di luar karena pertimbangan udara dan cuaca yang lebih dingin. Cuma kalau untuk half marathon aku bisa banyak banget kalo di dalem negeri," ujar Melanie Putri.

Penampilan yang tak terlupakan bagi ibu dari Sheemar Rahman Puradiredja ini adalah lomba lari di Tokyo Marathon 2016. Melanie berhasil memperoleh catatan waktu terbaik full marathon dengan perolehan waktu 3 jam 49 menit.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemenuhan Spiritual

Di samping aktivitas padatnya menjadi ibu sekaligus atlet lari, Melanie ternyata memiliki pola latihan khusus. Biasanya untuk program marathon, akan ada latihan intensif yang dipersiapkan selama tiga sampai empat bulan sebelum perlombaan.

Tak hanya itu, Melanie juga menjaga pola makan agar tubuh tetap prima saat pertandingan lari. Ia juga menyarankan untuk seorang pelari harus mengonsumsi makanan yang sehat dan juga seimbang.

"Pelari justru harus mengonsumsi banyak karbohidrat karena membutuhkan bahan bakar berupa gula yang hanya didapatkan dari karbohidrat. Tapi mungkin, tidak makan gorengan dan berlemak juga menjadi salah satunya," ujar Melanie.

Perempuan yang pernah membintangi beberapa iklan tersebut, mengaku bahwa alasan dirinya masih menekuni dunia lari bukan hanya faktor kegemaran semata. Ada faktor spiritual yang kian melekat dalam jiwanya.

"Menjelang garis finish itu badan rasanya udah abis yang ada hanya zikir dan ngobrol sama Allah. Aku ngerasa banyak banget pelajaran hidup yang aku dapatkan dari sebuah marathon dan sampai sekarang malah mencintai banget," tambahnya.(Devita Nur Azizah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.