Sukses

Cerita Akhir Pekan: 6 Gelaran Lari yang Jadi Ajang Promosi Wisata Nusantara

Salah satu acara lari ini bahkan jadi cara destinasi wisata bangkit setelah terkena bencana gempa bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tak hilang dari radar sport tourism yang makin menjanjikan. Sudah sejak beberapa tahun lalu, gelaran ini dimanfaatkan untuk sekaligus memperkenalkan potensi wisata pada audience lebih luas, termasuk kalangan milenial.

Lari adalah salah satu olahraga yang acap kali masuk dalam kategori sport tourism. Kian populernya olahraga satu ini, entah dilihat dari jumlah partisipan atau bertambahnya komunitas lari dalam negeri, membuat banyak pihak melihat peluang emas di baliknya.

Berganti peran yang tak sekadar cari keringat, para pelari bisa sembari menikmati sejuk udara, bahkan cantik pemandangan di sepanjang jalur. Dari sekian banyak, berikut beberapa di antaranya yang dirangkum Liputan6.com.

Banyuwangi Half Marathon

Perdana berlangsung pada akhir Maret 2019, Banyuwangi Half Marathon 2019 merupakan garapan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi didukung Bank Mandiri. Berawal dari kawasan Taman Blambangan, acara ini diikuti tak kurang dari seribu peserta yang tentu saja didominasi angkatan usia muda.

Di samping memfasilitasi kegemaran milenial pada olahraga lari, Pemkab Banyuwangi juga ingin mendorong kunjungan wisata ke destinasi yang beberapa tahun belakangan memang mulai hits tersebut.

Mandeh Run

Di samping mempopulerkan gerakan hidup sehat, acara lari yang berlangsung awal Maret 2019 ini, sesuai namanya, bermaksud menampilkan keindahan kawasan Mandeh, Sumatera Barat. Para pelari diharapkan bisa menikmati waktu berlari sembari dimanjakan cantik hamparan hutan tropis berpadu pesisir biru.

Dijuluki The Paradise of the South, belum lengkap rasanya bila tak mampir ke Mandeh saat mengunjungi Sumatra Barat. Event lari garapan BRI yang bekerja sama dengan Karambia Runners dan BRI Runners, serta didukung Kementerian Pariwisata ini terbagi dalam tiga kategori 5K, 10K, dan 21K.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dorong Minat Wisata Lewat Olahraga Lari

Pati Run

Pati memperkenalkan kecantikan wilayahnya lewat gelaran acara lari. Tahun lalu, Pati Run berhasil diikuti masyarakat umum, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pemerintah kecamatan, dan Forkompimda Kabupaten Pati.

Melansir dari Antara, Jumat, 2 Agustus 2019, Bupati Pati Haryanto mengatakan, sepanjang rute, para peserta akan merasakan sendiri keindahan alam sekitar sehingga nantinya bisa tertarik untuk berkunjung.

Haryanto menambahkan, kegiatan serupa akan kembali diagendakan berlangsung di sejumlah kawasan wisata di wilayah Pati, seperti Jollong, Gunungrowo, dan Gua Pancur.

Menoreh Trail Run

Susur hutan yang dihadirkan dalam kegiatan lari gagasan Pemerintah Desa dan Karang Taruna Margoyoso ini dimaksudkan memperkenalkan potensi wisata sekitar, khususnya Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Magelang, Jawa Tengah,

Event lari yang berlangsung tahun lalu ini diikuti ratusan peserta dengan rute memperlihatkan pemandangan persawahan, bahkan air terjun. Biaya yang saat itu dikenakan adalah Rp3 ribu dan Rp5 ribu bagi peserta yang mendaftar di tempat.

3 dari 3 halaman

Cantiknya Jalur Acara Lari di Situbondo dan Lombok Barat

Situbondo Ultra Run

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Situbondo dan Koni setempat sepakat menggelar Situbondo Ultra Run 2018, Desember tahun lalu, dalam rangka mempromosikan wisata Gunung Argopuro. Gunung ini dikenal sebagai trek pendakian gunung terpanjang se-Jawa.

Digelar di lereng Gunung Argopuro, terdapat empat kategori dalam acara ini, yakni nasional menempuh jarak 35 kilometer, umum menempuh jarak 25 kilometer, pelajar menempuh jarak 10 kilometer, dan couple dengan jarak 10 kilometer. Karena dikelilingi hutan, Anda tak perlu kehabisan udara segar di sini.

 

 

Penanggak Road Hill 10K

Event lari ini merupakan upaya memperkenalkan destinasi wisata baru di Lombok Barat, yaitu Bukit Penanggak di Kecamatan Batulayar. Rute yang ditempuh sangat menantang, lantaran naik-turun bukit yang mengitari Bukit Desa Penanggak. 

Sajian tuak manis, minuman khas Desa Penanggak jadi daya tarik sekaligus pelepas dahaga para pelari di kilometer ke empat. Penyelenggaraan acara di Juli 2019 ini diharapkan membantu pariwisata Lombok bangkit setelah gempa tahun lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.