Sukses

Sensasi Berpeluh di Kelas Sepeda Statis Pro-Cycling

Baru 10 menit pertama saja, keringat mengucur deras di kelas sepeda statis Pro-Cycling.

Liputan6.com, Jakarta - Para penyuka olahraga pasti tak asing dengan sepeda statis. Alat olahraga yang satu ini diyakini bisa menguras keringat hingga ke batas maksimun. Tak heran bila kelas RPM yang dibuka di berbagai gym sering terisi penuh.

Namun bila bosan dengan kelas tersebut, Anda bisa mencoba mencari peluh di kelas Pro-Cycling yang tersedia pertama kali di Fitness First. Sesi olahraga ini memanfaatkan teknologi Stages Flight, yakni penggabungan teknologi sepeda elektronik dengan perangkat lunak. Situs itu memungkinkan Anda melihat riwayat latihan.

Sebelum mengikuti kelas tersebut, Anda diminta untuk meregistrasi data diri, termasuk memasukkan berat badan dan usia, lewat situs Stages Flight. Selanjutnya, daftarkan nomor telepon Anda agar bisa terkoneksi dengan layar besar di depan kelas. Jangan lupa memilih sepeda yang akan dinaiki.

Setelah teregistrasi, tugas Anda selanjutnya ada menyetel sepeda statis yang akan dipakai. Posisi sadel harus sejajar dengan tulang panggul agar tak cedera. Bila terlalu tinggi, kaki akan kesulitan berpijak. Sementara bila terlalu rendah, otot lutut akan bekerja keras.

"Padahal, yang lebih aktif harusnya otot dari paha atas hingga atas lutut," kata Cleber Nunes, Group Fitness Development Manager Fitness First, yang menjadi instruktur pada Rabu (31/7/2019) siang.

Ia menerangkan kelas tersebut secara umum aman bagi penderita masalah otot, seperti osteoarthritis, karena tak ada gerakan lompat di dalamnya. Olahraga ini juga tak dibatasi usia.

"Tapi bagi yang memiliki masalah jantung, harus lebih hati-hati, karena olahraga ini cukup intens," lanjutnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Atmosfer Berkompetisi

Karena nama terpampang di layar bersama para peserta lainnya, Anda akan merasa berkompetisi di kelas tersebut. Cleber mengatakan atmosfer tersebut sengaja dibangun agar lebih interaktif. Meski begitu, ia menekankan agar peserta selalu mengukur kemampuan dirinya.

Peserta baru, misalnya, diminta tidak memaksakan diri. Bila merasa kehabisan napas, Anda sebaiknya menurunkan tensi sambil terus mencoba berulang kali hingga bisa menyesuaikan.

Per sesi Pro-cycling membutuhkan 50 menit, tetapi khusus untuk media, kelas diatur hanya 30 menit saja. Liputan6.com mencoba mengikutinya. Dimulai dengan pemanasan, angka-angka yang terpampang memacu semangat berkompetisi.

Tak hanya angka, ada pula warna. Hijau diartikan sebagai rendah, kuning sedang, coklat cepat, ungu berarti detak jantung Anda sangat cepat. Baru 15 menit saja, keringat mengucur deras dengan otot paha dan betis begitu tegang.

Cleber menerangkan, sesi tersebut melatih kecepatan dan ketahanan. Bila diminta mengayuh cepat, Anda bisa mengatur beban menjadi lebih ringan. Sementara, bila ketahanan yang disasar, beban diatur lebih berat.

"Dua minggu pertama pelan-pelan saja, tapi setelah itu badan akan terbiasa dan akan menjadi lebih cepat," kata dia. Ia menjamin, sebulan berlatih Pro-Cycling secara rutin, tiga kali seminggu, badan akan semakin fit. Berminat mencoba?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.