Sukses

Cerita Sinead Burke, Penulis Perempuan Pengidap Kelainan Genetik Langka Mendobrak Stigma

Keistimewaan yang dicetak sosok Sinead Burke menarik perhatian Meghan Markle hingga ia tampil di sampul depan majalah yang disunting sang Duchess of Sussex tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle didaulat sebagai editor tamu untuk majalah Vogue Inggris edisi September 2019. Duchess of Sussex memilih Sinead Burke sebagai salah satu perempuan yang tampil dalam sampul majalah tersebut.

Sinead Burke menjadi satu di antara 15 perempuan yang disorot telah membuat perbedaan di dunia dengan menghadapi isu besar yang mengusung tajuk "Forces for Change".

Dilansir dari independent.ie, Rabu (31/7/2019), Sinead Burke adalah penulis, aktivis, pembicara TED, podcaster, serta fashionista asal Irlandia. Ia lahir pada 1990 dan tinggal di Navan, Irlandia dan memiliki empat adik kandung.

Apa yang membuat blogger muda Irlandia ini begitu mengesankan hingga ada di antara jajaran perempuan hebat lain yang dipilih tampil di sampul Vogue Inggris edisi September hasil sunting Meghan Markle?

Sinead mewarisi achondroplasia, kelainan pertumbuhan tulang yang disebabkan mutasi genetik yang langka dari sang ayah. Darah teater ayahnya juga menurun pada Sinead dan ia sempat memimpin panggung untuk Alternative Miss Irlandia, kompetisi yang berakhir pada 2012.

Perempuan berusia 29 tahun ini juga seorang guru yang dilatih menjadi guru sekolah dasar di Marino Institute of Education. Ia sibuk belajar untuk meraih PhD di Trinity College, Dublin dan berfokus pada pendidikan hak asasi manusia dan mengeksplorasi suara anak di kelas.

Sinead juga telah menjadi editor kontributor Vogue Inggris dan tampil di sampul Business of Fashion edisi The Age of Influece serta tampil di The Financial Times, The Telegraph, hingga The New York Times.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aktivis, Pembicara, hingga Fashion Ikon

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sinéad Burke (@thesineadburke) on

Pada 1998, orangtua Sinead Burke mendirikan organisasi amal LPI (Little People of Ireland) yang memberikan suara mengingat akan ada banyak 'batu sandungan' di masyarakat.

Mereka mencoba untuk membayar layanan di kasir, negosiasi soal kunci toilet, hingga bahaya menyerahkan minuman panas yang menjadi beberapa masalah yang dialami orang kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Saat menulis untuk Vogue, Sinead menulis artikel yang menggambarkan pelecehan yang ia derita karena tinggi badannya. Baru-baru ini, seorang remaja lompat di O'Connell Street sedangkan teman-temannya merekam kejadian tersebut.

Sebagai aktivis, ia bekerja dengan Gardai dalam upaya memberantas kejahatan dan kebencian semacam itu demi kepentingan banyak orang kecil Irlandia.

Ia tak hanya jadi host podcast regular, As Me with Sinead, tetapi turut diundang untuk berbicara di Forum Ekonomi Dunia, Davos, di mana ia menyuarakan konsep 'Designing for Everyone'. Ia juga jadi host TEDtalk pada inklusivitas desain pada 2017.

Lalu, dari blog fashion-nya, Sinead menyoroti bagaimana secara efektif dipaksa untuk memakai pakaian anak-anak adalah sesuatu yang salah. Ia jadi orang kecil pertama yang berjalan di karpet merah Met Gala 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.