Sukses

Merajut Dipakai untuk Mematai-matai Musuh di Masa Perang, Bagaimana Caranya?

Merajut kemudian tak hanya dilakukan perempuan, tapi juga para pasien rumah sakit, bahkan anak-anak, di masa perang.

Liputan6.com, Jakarta - Merajut jadi salah satu teknik pembuatan pakaian yang masih terus dipakai hingga sekarang. Tak bisa dikatakan masif memang, tapi bukan sama sekali tak ada.  Panjang sejarah merajut, teknik ini nyatanya pernah memegang peran cukup penting di masa perang.

Melansir dari Bored Panda, Senin (29/7/2019), pada waktu-waktu itu, perempuan diminta merajut kaus kaki dan topi untuk mendukung para tentara. Kegiatan yang terlihat seperti hobi biasa ini kemudian malah menjelma jadi strategi jitu.

Nyatanya, merajut dan perang punya sejarah di mana beberapa motif rajutan biasanya disisipkan sebagai kode. Bahkan, beberapa negara menggunakan kegiatan merajut sebagai cara untuk memata-matai musuh di masa perang.

Hasil pantauan ini kemudian dituangkan dalam bentuk kode-kode rahasia dalam rajutan yang dikirimkan untuk tentara di garda depan. Cara ini membuat merajut kemudian tak hanya dilakukan para perempuan.

Tahanan perang, pasien rumah sakit, bahkan anak-anak juga berkontribusi dalam merajut. Tentara yang tengah terluka juga diajarkan cara merajut di rumah sakit. Stenografi jadi salah satu kode yang umumnya diajarkan dalam menyampaikan pesan rahasia lewat rajutan.

Kode morse pun jadi alternatif dalam mengirim pesan rahasia. Kombinasi keduanya beberapa kali digunakan sehingga menghasilkan motif yang seolah biasa-biasa saja. Ide ini membuat merajut jadi pemandangan biasa selama perang dunia berlangsung.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cerita Salah Seorang Perajut

Salah satu cerita perajut yang cukup terkenal adalah Molly Rinker asal Philadelphia, Amerika Serikat. Di masa Perang Revolusi, tentara Inggris akan memaksa orang untuk keluar dari rumah mereka.

Ketika tentara Inggris datang ke rumah Molly, mereka tak akan memperbolehkan lelaki berada di sana. Hanya Molly yang boleh menyajikan makanan dan berada di dekat mereka. Kesempatan ini dimanfaatkan Molly.

Setelah mendengarkan dan menulis detail penting dari percakapan tentara-tentara itu pada sebuah kertas yang kemudian dipakai untuk menggulung semacam batu. Batu-batu itu kemudian diletakan di tempat biasa Molly merajut.

Kode ini tak dikirimkan dalam bentuk rajutan. Tapi, ketika merajut, Molly akan menggelindingkan batu-batu tersebut dengan sangat tenang. Lalu, tentara Amerika akan memungutnya dan tahu rahasia militer Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.