Sukses

Video Viral 3 Penumpang Kelas Bisnis Kena Semprot Supervisor Maskapai Penerbangan

Kasus yang diawali karena menggunakan ponsel di kabin pesawat ini berujung pada interogasi tiga penumpang kelas bisnis selama tujuh jam.

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Li Yaling, seorang penumpang kelas bisnis Air China yang mengunggah sebuah video menghebohkan di akun Weibo-nya, beberapa waktu lalu. Lewat rekam gambar tersebut, tampak seorang perempuan mengaku supervisor maskapai menegur tiga penumpang kelas bisnis.

Hal ini dikarenakan mereka menggunakan ponsel saat pesawat dengan rute Chengdu--Beijing itu sudah berada di runway. Li menjelaskan, peneguran dengan cara kurang sopan itu berlangsung tak kurang dari setengah jam.

Padahal, ketiga penumpang kelas bisnis tersebut telah berhenti menggunakan telepon genggam dan menjelaskan bahwa device tersebut sudah diatur ke mode pesawat, sesuai aturan maskapai penerbangan.

Insiden ini jadi kian panjang, lantaran perempuan mengaku supervisor maskapai itu segera menelepon petugas darat sesaat setelah mendarat di Beijing dan melaporkan ketiga penumpang kelas bisnis tersebut telah menyerangnya dan membahayakan penerbangan sipil.

Alhasil, ketiganya dicegat dan diarahkan pihak keamanan menuju pos polisi bandara. Mereka, berdasarkan unggahan Li, kemudian menjalani interogasi atas kejadian tersebut selama tujuh jam sebelum dibiarkan pergi dengan peringatan.

"Saya ingin bertanya apakah sebenarnya posisi suvervisor Air China. Apakah ia ternyata terbang secara pribadi atau memang petugas maskapai? Apa hak secara legal yang ia punya untuk sampai berbuat demikian?" tulis Li tenteng insiden tiga penumpang kelas bisnis tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konfirmasi Pihak Maskapai

Tak butuh lama bagi unggahan ini menarik simpati warga dunia maya. Beberapa dari mereka bahkan menceritakan kejadian serupa soal akusisi palsu yang terjadi di bus, subway, bahkan penerbangan berbeda.

Di sela menjawab ragam tanggapan, Li menceritakan bahwa ia sudah dikontak pihak maskapai. Mereka menyebutkan, perempuan yang dimaksud merupakan mantan pramugari yang sudah berhenti sejak menyiram penumpang dengan air panas sekitar 10 tahun lalu dan baru-baru ini didiagnosa mengidap bipolar.

Sementara lewat keterangan resmi yang dirilis pada Senin, 15 Juli 2019, seperti dilansir dari South China Morning Post, Rabu (17/7/2019), Air China menambahkan perempuan itu tengah melakoni penerbangan dalam rangka perjalanan pribadi. Mereka tak menyangkal bahwa ketiga penumpag kelas bisnis bersama empat pramugari sebelumnya telah dibawa ke pos polisi bandara untuk membantu investigasi pengaduan tersebut.

Li kemudian menambahkan keterangan terkait unggahan tersebut setelah bertemu beberapa petugas Air China di kantor mereka. Dalam keterangannya, Air China mengatakan tak bisa menghentikan karyawan mereka untuk ikut dalam penerbangan.

Li menyampaikan simpati pada penderita kesehatan mental, tapi tidak untuk perempuan yang ternyata sudah membahayakan keselamatan publik dalam penerbangan sipil beberapa kali. Li juga menuntut kompensasi karena sudah sengaja naik bisnis kelas dan malah mendengar pelecehan verbal selama dua jam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.