Sukses

Status Operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Usai Gempa Bali

Usai gempa Bali, simak status operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sudah melayani 11 juta penumpang selama enam bulan terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Bali diguncang gempa bermagnitudo 5,8 pada Selasa pagi (16/7/2019). Terjadi sekitar pukul 07.18 Wita, kuat guncangan gempa Bali yang terasa dilaporkan sempat membuat warga berhamburan keluar bangunan.

Laporan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, kekuatan gempa 6,0 magnitudo yang kemudian dimutakhirkan jadi magnitudo 5,8 berpusat di 83 kilometer (km) Baratdaya Nusa Dua-Bali dengan kedalaman 68 kilometer. Kendati begitu, gempa tidak menimbulkan tsunami.

Terkait musibah tersebut, Bandara I Gusti Ngurah Rai menginformasikan status operasionalnya. "Dapat kami informasikan bahwa operasional @baliairports tetap berjalan normal seperti biasa," kicau pihak bandara lewat akun Twitter resmi, @baliairports, Selasa pagi (16/7/2019).

Berdasarkan data yang dirilis pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada enam bulan pertama di tahun 2019, pihak mereka telah melayani setidaknya 11 juta penumpang lewat 74 ribu pergerakan pesawat udara.

Dalam kurun waktu itu pula, Bandara I Gusti Ngurah Rai masuk 10 besar bandara paling tepat waktu, yakni sekitar 80 persen, di kawasan Asia Tenggara dengan jumlah pergerakan pesawat di atas 5.000 pergerakan versi pencatatan lembaga global penyedia data penerbangan, OAG Aviation. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rusak Lokasi Wisata

Kendati tak mengganggu operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, gempa yang mengguncang Bali pada Selasa pagi (16/7/2019) dilaporkan merusak kawasan wisata Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Hal ini diketahui dari pengakuan salah seorang warga Kelurahan Tuban, Kuta, Bali, Marcellinus. "Gempanya lumayan kenceng, sejauh ini nggak ada rumah rusak. Cuma di gapura ITDC jatuh batu-batunya," kata Marcellinus.

Sementara, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Ardi Ganggas mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih mendata bangunan rusak akibat guncangan gempa bermagnitudo 5,8 tersebut.

Sebelumnya, Kepala BPBD Bali I Made Rentin mengaku sejumlah warga secara mandiri melaporkan kerusakan bangunan yang mereka ketahui akibat gempa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.