Sukses

Mesir Buka Piramida Bent untuk Wisatawan, Tertarik?

Wisata piramida menjadi salah satu andalan Mesir mendulang pendapatan negara yang menurun tajam sejak terjadi gejolak politik di negeri itu.

Liputan6.com, Jakarta - Mesir membuka Piramida Bent untuk wisatawan sejak Sabtu, 13 Juli 2019. Piramida yang dibangun untuk Firaun Sneferu itu memiliki tinggi 101 meter. Wisatawan saat ini dapat memanjat terorongan sempit dengan lebar 76 meter dari pintu masuk yang ditinggikan di bagian utara piramida.

Terdapat dua kamar di dalam bangunan yang berusia 4.600 tahun itu. Dikutip dari Reuteurs, Senin (15/7/2019), piramida  yang berada di selatan Kairo yang menandakan tahap evolusi struktur piramida.

Pengunjung juga dapat memasuki piramida sebelahnya yang berdiri berdampingan setinggi 18 meter. Bangunan itu dibangun untuk istri Sneferu, Hetepheres, yang telah lebih dulu dibuka sejak penggaliannya pada 1956.

Piramida Bent satu dari dua untuk Dinasti Keempat pendiri Firaun Sneferu di Dahshur, di ujung selatan necropolis Memphis, yang dimulai dari Giza.

Wujudnya tak biasa. Tingginya 49 meter pertama, yang sebagian besar berbentuk casing batu kapur halus, dibangun pada sudut 54 derajat yang curam, bagian atasnya meruncing.

Bentuk sudutnya kontras dengan sisi lurus Piramida Merah Sneferu di sebelah utara. Piramida itu yang pertama dari piramida Mesir kuno yang sepenuhnya terbentuk dan langkah berikutnya menuju piramida agung Giza.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengubah Sudut

Arsitek mengubah sudutnya ketika retakan mulai muncul dalam struktur, kata Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Barang Antik Mesir.

"Sneferu hidup sangat lama ... para arsitek ingin mencapai bentuk yang lengkap, bentuk piramida," kata Mohamed Shiha, Direktur Situs Dahshur. "Tepat di mana dia dimakamkan. Kami tak yakin akan hal itu. Mungkin dalam piramida (Bent) ini, siapa yang tahu?"

Pihak berwenang berusaha untuk mempromosikan pariwisata di Dahshur, sekitar 28 km (17 mil) selatan Kairo pusat. Situs ini terletak di padang pasir terbuka, menarik banyak pengunjung, dan bebas dari calo dan hiruk pikuk Giza.

Ketika mereka membuka piramida, para arkeolog mempresentasikan mumi, masker, alat, dan peti mati yang ditemukan selama penggalian yang dimulai di dekat piramida Dahshur tahun lalu dan akan berlanjut.

"Ketika kami mengeluarkan benda-benda itu, kami menemukan ... daerah makam tersembunyi yang sangat kaya," kata Waziri.

Mempromosikan Dahshur adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan pariwisata, sumber penting pendapatan asing bagi Mesir yang menurun tajam setelah pemberontakan pada 2011. Diharapkan, sektor tersebut bisa segera pulih secara bertahap.

Para arkeolog juga meluncurkan makam terdekat Sa Eset, seorang pengawas piramida di Kerajaan Tengah, yang telah ditutup sejak penggaliannya pada 1894 dan berisi teks-teks penguburan hieroglif yang diawetkan. Sejumlah duta besar pun diundang untuk menghadiri pengumuman arkeologi itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.