Sukses

Remaja AS Salah Naik Pesawat Gara-Gara Kawalan Petugas Darat Berbiaya Rp2,1 Juta

Remaja AS tersebut sebenarnya hendak terbang ke Swedia, tetapi petugas darat mengawalnya masuk ke pesawat menuju Jerman.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja Amerika Serikat berusia 14 tahun baru-baru ini mengalami kejadian kurang mengenakkan saat naik pesawat. Berencana mengunjungi kakek-nenek yang berada di Swedia hampir berantakan, lantaran ia nyaris tersasar ke Jerman.

Dilansir laman People, Jumat (5/7/2019), Anton Berg yang berasal dari Carolina Utara berangkat dari Bandara Newark, New Jersey, saat petugas darat United Airlines mengawalnya untuk naik pesawat menuju penerbangan ke Dusseldorf, Jerman.

Karena ia masih masuk kategori di bawah umur, petugas darat maskapai harus mengawalnya masuk pesawat. Untuk itu, orangtua Anton harus membayar biaya 150 dolar AS atau sekitar Rp2,1 juta.

Namun, remaja itu segera menyadari ada yang tak beres dalam penerbangan bersama maskapai Scandinavian Airlines tersebut. Ia lalu mengontak orangtuanya yang dalam perjalanan pulang ke Raleigh, Carolina Utara.

"Dia mengirim pesan kepadaku karena ia masih memegang ponselnya, 'Ada banyak orang yang berbicara Bahasa Jerman dalam penerbangan ini. Ini terasa aneh, benar kan?' Lalu aku jawab, 'Itu aneh'," kata sang ayah Christer Berg pada WRAL.

Berdasarkan permintaan orangtuanya, Anton kemudian memperingatkan pramugari, dan pesawat akhirnya kembali ke terminal. Selama itu, sang ibu, Brenda Berg menunggu dengan panik. Ia mengunggah perasaannya lewat Twitter untuk memperingatkan maskapai itu telah berbuat kesalahan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akhir Penerbangan

Usai insiden tersebut, Anton akhirnya ketinggalan pesawat. Namun, maskapai United Airline memesankannya penerbangan lain. Remaja itu kini sudah tiba di Swedia dan menemui kakek-neneknya. Hal itu diungkapkan sang ibu lewat Twitter.

Akibat kejadian tersebut, sang ibu menyindir pedas pihak maskapai. Ia menyebut kesalahan itu tidak akan terjadi bila petugas darat maskapai tak mengawal anaknya masuk pesawat. Kekesalannya itu ditumpahkan lewat media sosial dengan tagar #NeverUnitedAir.

Meski begitu, United berusaha meluruskan masalah. Pihaknya menegaskan keamanan Anton adalah prioritas utama maskapai dan menyatakan sudah meminta maaf atas kesalahan yang terjadi.

"Saat Eurowings menyadari bahwa dia masuk pesawat yang salah di Newark, pesawat kembali ke terminal sebelum tinggal landas. Staf kami kemudian membantu pelanggan muda untuk memastikan dia masuk pesawat yang benar setelah kami pesan ulang sore itu. Kami konfirmasikan penumpang muda itu telah tiba dengan selamat di tempat tujuan," demikian pernyataan tertulis maskapai United Air kepada People.

Namun, sang ibu menegaskan maskapai tersebut tak pernah meminta maaf secara langsung. Brenda menyatakan masih menunggu itikad baik United Airlines.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.