Sukses

Bawa Monkey Boots, Kemenpar Hentak Crossborder Skouw dan Keerom

Monkey Boots terbentuk pada 2004. Band ini digawangi 8 personil. Ada Denny (Vokal), Edwin (Keyboard), Indra (Bass), dan Handaru (Drum), Adam (Gitar), Akbar (Gitar), Renato (Trombone), dan Reonaldo (Saxophone).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata kembali menggebrak crossborder di Papua. Tidak tanggung-tanggung, dua crossborder digebrak disaat hampir bersamaan. Yaitu crossborder Skouw dan Keerom. Kemenpar juga mengajak wisatawan bergoyang ska bersama Monkey Boots.

Edisi 2 Festival Crossborder Skouw 2019, digelar 20-22 Juni. Lokasinya di Helipad PLBN Skouw, Jayapura, Papua. Pengisi acaranya adalah Monkey Boots, Gorby The Comen Rasta, band asal Papua Nugini Mixmate , dan The Comen Girl’s. Sementara edisi 2 Festival Crossborder Keerom 2019 digelar 21-23 Juni.

Venuenya di Lapangan Arso Swakarsa, Keerom. Monkey Boots juga tampil di sini. Bintang tamu lainnya adalah Setia Nada, Pikasi, dan Native Yatez asal Papua Nugini. Festival Crossborder Keerom juga akan menyajikan Kalacakti Band, Games, Bazaar, plus Parade Kesenian Tradisional.

“Kehadiran Monkey Boots akan menjadi daya tarik tersendiri. Popularitasnya sedang naik. Kehadiran Monkey Boots pada 2 festival crossborder di Papua akan menarik massa besar. Genre musiknya luas dan dinamis. Pengunjung bisa bergoyang Ska,” ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Rabu (19/6).

Monkey Boots terbentuk pada 2004. Band ini digawangi 8 personil. Ada Denny (Vokal), Edwin (Keyboard), Indra (Bass), dan Handaru (Drum), Adam (Gitar), Akbar (Gitar), Renato (Trombone), dan Reonaldo (Saxophone).

Mereka juga kerap membawakan lagu punya The Skatalites, The Specials, Bob Marley and The Wailers, Desmond Dekker, hingga Judge Dread.

“Monkey Boots akan membuat Festival Crossborder Skouw dan Keerom lebih meriah. Untuk itu, kehadiran Monkey Boots di Skouw dan Keerom jangan sampai terlewatkan. Pastikan semuanya hadir. Kami juga secara terbuka mengundang publik PNG untuk berpesta kembali di 2 event tersebut,” terang Ricky.

Monkey Boots ini sempat merekam 2 lagu pada 2007. Judul lagu yang direkam adalah Jakarta dan Beat of Ska. Lagu tersebut mendapatkan respons positif dari publik. Monkey Boots juga telah merili 2 album.

Ada album Big Monkey yang menjadi pembuka pada 2010. Album ini berisikan 10 lagu. Seperti Tundukkan Hatimu dan Tunggulah Tunggu.Menariknya, lagu Tundukkan Hatimu sempat masuk 10 besar finalis London International Ska Festival 2012. Program ini merupakan salah satu Festival Ska terbesar di kancah internasional.

“Bukan sekadar bermusik, tapi Monkey Boots ini sarat prestasi. Kualitasnya sudah diakui internasional, khususnya untuk genre Ska-nya. Jadi tunggu apalagi, segera bersiap menuju Skouw dan Keerom,” kata Ricky lagi.

Band ini juga memiliki album Interaksi yang dilempar 2015. Album Interaksi berisi 11 lagu. Album ini diklaim sebagai penanda 11 Monkey Boots berdiri dan berkarya. Album tersebut diproduseri sendiri oleh Monkey Boots. Beberapa lagu nge-hits dari album ini adalah Kau Adalah dan Takkan Bersedih.

“Festival Crossborder Skouw dan Keerom selalu memberikan kejutan dalam setiap edisinya. Energi positif kini diberikan melalui dinamisasi musik dari Monkey Boots. Dijamin para pengunjung akan puas diajak bergoyang ala Ska juga Reggae. Selain musik, di sana juga menawarkan banyak experience,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini