Sukses

Keren Banget, Bali Kembali Menggelar New Earth Festival

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani, New Earth Festival adalah event tahunan yang sudah dimulai sejak 2017 lalu.

Liputan6.com, Jakarta Bukan Bali namanya kalau tidak menyajikan event-event keren. Seperti event New Earth Festival 2019. Kegiatan ini akan dilangsungkan di Akasha, Ubud. Tepatnya pada 19 Juni hingga 25 Juni 2019. Tema yang diangkat adalah Celebration of Art, Beauty and Consciousness over Fear, Time and Money.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani, New Earth Festival adalah event tahunan yang sudah dimulai sejak 2017 lalu.

“Di tahun ini, pelaksanaan New Earth Festival akan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Lebih meriah. Durasinya juga lebih lama, hingga 7 hari,” papar Ricky, Senin (17/6).

Tahun ini, New Earth Festival akan menghadirkan tidak kurang dari 20 pembicara. Mereka dihadirkan dari berbagai negara untuk mengisi acara ini. Ada Sacha Stone, Jim Humble, Edward Griffin, Sean Sone, Russell Simons, Dr. Jeff Levin, Dr. Sue Grey, Chief Gnakale, Dr. Galina Migalko dan masih banyak lainnya.

Namun, penyelenggara kegiatan tetap menampilkan dua pembicara lainnya dari Indonesia. Keduanya adalah Anand Krishna dan Maya Muchtar. Mereka akan membahas isu mengenai GMO, Vaksinasi, Human Trafficking, GEO-engineering, 5G, Synthetic Medicine, Immortality, Water Science, and Health Innovations.

“Yang membuat event ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, adalah rencana hadirnya sejumlah tokoh daerah dan nasional. Nama-nama tersebut antara lain Gubernur Bali, beberapa Bupati dari berbagai daerah di Bali, beberapa raja dari Puri. Seperti Raja dari Singaraja, Kelungkung, dan Ubud, juga raja Samu-samu,” terang Ricky.

Yang tak kalah menarik, perwakilan dari anak muda di Bali akan dihadirkan. Yaitu Robi Navicula, personel band asal Bali Navicula yang dikenal sangat konsisten menyuarakan tentang alam. Robi akan berbicara mengenai isu-isu yang terjadi di Bali.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, mengatakan tahun ini New Earth Festival akan merayakan seni dengan berbagai musisi dari berbagai Dunia.

Seperti Kamau Abayomi, Kailash Kokopelli, Templestep Project, DJ Lo-qi, Sebatierra & The Earth Keepers, dan satu musisi indie dari Indonesia yang turut meramaikan acara yaitu Sandrayati Fay. Tidak hanya musik, Fashion Show pun akan dilaksanakan dengan kurang lebih 40 model. Mereka akan menampilkan baju-baju dari berbagai designer.

“New Earth Festival berisi banyak kegiatan menarik. Ada Discussion Forums, Film Screening, Meditation, Traditional Dance, Yoga, Movement Therapy, Estatic Dance, Cacao Ceremony dan Sound Healing. Event ini akan menghadirkan banyak wisatawan mancanegara. Karena selain mendapatkan event yang berkualitas, mereka juga bisa menikmati keindahan Bali,” tutur Rizki.

New Earth Festival akan dibuka dengan penampilan berbagai musisi dan tradisional musik dari Bali. Di hari kedua sampai dengan keempat, atau pada 20 – 22 Juni 2019, ada The World Health Sovereignty Summit. Untuk malam hari selama Summit berlangsung, ada Midsummer Night Pandemonium Party dan NewEarth Fashion Show Spectacle.

Sementara Rise and Shine Party & All Star DJ liners akan digelar hari keempat yaitu 24 Juni 2019. Festival yang melibatkan tim dan volunteer dari berbagai dunia ini, akan ditutup dengan Closing Ceremony oleh Kailash Kokopelli dan Sandrayati Fay.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, menilai Bali masih masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara.

“Bali adalah destinasi kelas dunia. Salah satu destinasi yang mendapat label terbaik di dunia. Tak heran jika event-event yang digelar di sana selalu dibanjiri wisman,” kata menteri lulusan Telematika University of Surrey Inggris itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini