Sukses

Crop Circle di Sawah Petani Kediri, Tempat Wisata Baru Rekomendasi Gubernur Khofifah

Crop circle yang muncul di sawah petani di Kediri itu awalnya hendak dibangun menjadi rest area. Namun, niat itu batal dan akhirnya dipuji Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

 

Liputan6.com, Jakarta - Crop circle yang kerap dikaitkan dengan fenomena UFO dan alien, muncul di Desa Kedung Malang, Papar, Kediri, Jawa Timur. Bukannya disuruh menjauh, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa malah mengajak publik untuk berkunjung ke sana.

Crop circle itu memang buatan para petani setempat. Ada yang ditata mirip lambang Kementerian Pertanian, ada pula yang menampilkan bentuk hati disertai tulisan cettar yang jadi jargon Syahrini.

Dalam akun Instagramnya @khofifah.ip, Khofifah menyebut crop circle itu bukan kaleng-kaleng buatan masyarakat, tetapi merupakan wujud kreativitas masyarakat.

"Saya berharap kedepan semakin banyak tumbuh desa-desa wisata di Jawa Timur. Yang bukan hanya mengandalkan panorama alam, namun juga mampu memadukan budaya juga kreativitas masyarakat setempat," tulis Gubernur Jatim perempuan pertama tersebut, 9 Juni 2019.

Khofifah meyakini, kreativitas yang dibuat warga di desa mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. Begitu pula dengan keberadaan crop circle di Kediri.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asal-usul Crop Circle

Dilansir dari malangtimes.com, crop circle itu berdiri di atas lahan seluas 2,1 hektare di Desa Kedungmalang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. Dibuat oleh kelompok tani (Poktan) setempat, crop circle ini dipilih karena dirasa bisa mengangkat pamor desa yang memiliki kekayaan sumber daya alam di bidang pertanian.

Awalnya, lokasi tersebut akan dijadikan rest area karena termasuk lokasi strategis. Kepala Desa Kedungmalang, Edi Sumitro, mengatakan dalam perkembangannya, pihak desa kemudian bekerja sama dengan BPSB Jawa Timur, akhirnya disepakati membuat lokasi tersebut menjadi tempat wisata edukasi.

"Di dalam wahana ini, kami akan memberikan edukasi mengenai pengenalan berbagai macam varietas tanaman, cara budidaya, potensi pasar dan lain sebagainya," tambahnya.

Di lokasi ini terdapat sembilan varietas berbeda padi hibrida, 54 padi inbridda, 19 jagung hibrida, delapan varietas jagung manis, jagung pulut manis, jagung pulut ungu, delapan varietas kedelai, sorgum, 19 varietas melon, 17 varietas mentimun, dan enam varietas bawang merah.

Juga ada 17 varietas semangka, stroberi, 10 varietas cabai, sembilan tomat, 116 kacang panjang, enam buncis, terong, kubis ungu, kubis sendok, sawi hijau, sawi sendok, bayam ungu, bayam hijau, bayam belang, okra, kemangi, labu botol, labu madu, labu jepang, paria, oyong, bunga marigold, bunga celosia, bunga matahari, dan bunga pacar air. Selain itu, juga terdapat edukasi sapi dan kambing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.