Sukses

Dapat Review Buruk, Respons Penjual Ini Bikin Warganet Gagal Paham

Konsumen beri bintang 1 pada produk bedak kuku yang diberi, penjual ini punya cara tersendiri memberi respons atas review buruk tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Salah seorang anggota grup Choosing Beggers membagikan pengalaman membeli produk dari penjual asal Cina di situs Amazon. Seller yang dimaksud dikatakan sangat berburu rating dan masalah hadir saat sang konsumen enggan menurui permintaan penjual terkait review produk.

Melansir dari Bored Panda, Jumat (7/6/2019), berdasarkan screenshot yang diunggah, penjual telah memberi sample dari produk kuku mereka pada perempuan tersebut dan mengharapkan imbalan berupa review memuat bintang lima.

Pada pesan pertama, mereka memberi instruksi untuk tidak menggunakan kata 'gratis' atau 'sample', serta jangan menulis komentar terlalu pendek dan disarankan untuk menyertakan foto. Tak mereka ketahui bahwa perempuan ini hanya menuliskan komentar jujur dari sebuah produk.

Ia memberi pejual tersebut bintang satu sembari menjabarkan kualitas produk yang diterima. Perempuan ini menuliskan, produk tersebut, tak seperti klaimnya, sulit dibersihkan dari kuku. Setelah pemakaian, kulit, serta kuku perempuan ini malah mengelupas.

Merespons review tersebut, penjual mengingatkan bahwa permintaan mereka adalah bintang lima atau empat dan meminta perempuan tersebut mengubah review yang dituliskan. Sang pembeli pun menolak permintaan ini.

Pihak penjual kembali menambahkan, perempuan itu harusnya mengomunikasikan lebih dulu review yang akan ditulis, juga ancaman bahwa penjual tidak akan berhubungan lagi dengan perempuan tersebut.

Ia kemudian memang memperbarui review tersebut, tapi tidak seperti permintaan penjual. Perempuan itu menuliskan bahwa pihak penjual meminta untuk mengubah review dan malah mengancam untuk tidak mau berurusan lagi karena ia tak mau ikut dalam 'permainan'.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Maraknya Review Bohong

Amazon sendiri memang sudah lebih dulu terjerat kasus atas lebih dari seribu review diklaim bohong di situs mereka. Penelitian membuktikan bahwa 65 persen pembeli mempercayai online review dan 82 persen konsumen dewasa memeriksa review produk sebelum membeli.

Melihat angka di atas, penjual di ragam situs, termasuk Amazon, berlomba-lomba mendapat ulasan baik. Di antara prosesnya, sayang ada beberapa oknum penjual yang menghalalkan segala cara.

Mereka biasanya akan memberi 'service lebih' entah dengan memberi sample gratis atau cara lain dan mengharapkan imbalan berupa review bagus, walaupun itu bohong.

3 dari 3 halaman

Bikin Warganet Gagal Paham

Percakapan yang terjadi antara penjual dan perempuan tersebut lantas membuat warganet gagal paham. Ancaman yang dilayangkan membuat beberapa orang berbagi pengalaman serupa.

Salah satunya mengatakan pernah harus menulis review bagus dulu agar proses refund produk berjalan cepat dan mulus. Beberapa mengakui pernah mengalami kejadian serupa ketika berbelanja online.

Respons cepat juga jadi alasan untuk penjual meminta pembeli menuliskan ulasan bagus. "Kami membeli produk, tapi kami juga yang diancam," tulis salah seorang pengguna Reddit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.