Sukses

Keju Tomme Andaliman Brastagi Turut Diperkenalkan dalam FGD

FGD Sosialisasi Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja digelar Kamis (23/5), di Grand Mutiara Hotel Brastagi, J

Liputan6.com, Brastagi Kementerian Pariwisata mengangkat potensi wisata belanja dan kuliner Brastagi, Sumatera Utara. Caranya, melalui Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja. Kegiatan ini juga mengangkat produk asal Brastagi, Keju Tomme Andaliman.

FGD Sosialisasi Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja digelar Kamis (23/5), di Grand Mutiara Hotel Brastagi, Jalan Peceren Nomor 168, Brastagi, Karo. FGD juga memunculkan beragam potensi olahan susu sapi di Gundaling, Brastagi.

“Kami punya aneka produk olahan susu sapi segar. Produk kami tanpa menggunakan bahan pengawet. Sejauh ini, respons pasar terhadap produk kami bagus. Mereka datang ke sini untuk membeli produk dan menikmati suasananya,” kata HRD PT Putra Indo Mandiri Sejahtera Mangisi Agus K Lumban Gaol, Rabu (22/5).

Penghasil produk olahan susu sapi tersebut ada di Jalan Djamin Ginting Nomor 5, Brastagi. Ada 4 varian produk yang dihasilkan, yaitu Susu Segar, Ice Cream, Yoghurt, dan Keju. Untuk keju, ada 4 varian lagi, Tomme de Sinabung, Tomme Andaliman, Caciocavallo, dan Mozzarella. Namun, yang paling unik adalah Tomme Andaliman.

Keju Tomme Andaliman disebut satu-satunya di Indonesia. Hanya Brastagi, Karo, yang mampu menghasilkan keju dengan campuran Andaliman, rempah khas Sumatera Utara. Ukurannya kecil. Rasanya pedas menyengat. Andaliman juga memiliki aroma khas sitrus. Karena sangat identik dengan masyarakat Sumut, Andaliman pun sering disebut sebagai ‘Merica Batak’.

“Secara industri, olahan susu sapi ini sudah berjalan. Apalagi, ada juga produk keju di sini. Keju yang dihasilkannya sangat khas, seperti varian Andaliman. Keju Andaliman ini khas Batak dan hanya terdapat di Karo saja,” ungkap Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar Virginia Kadarsan.

Selain keju, ada juga Susu Segar yang terbagi dalam 4 rasa. Ada rasa Susu Original, Cokelat, Strawberry, dan Mocca. Harga yang ditawarkan berkisar Rp30 Ribu hingga Rp35 Ribu per liter. Susu segar ini juga diolah menjadi Ice Cream. Varisasi rasanya terdiri Cokelat, Strawberry, dan Mix. Harganya berkisar Rp8 Ribu sampai Rp12 Ribu. Atau, berdasarkan ukuran cone juga cup.

Ada juga Yoghurt yang diolah jadi 4 rasa. Rasanya adalah Vanilla, Blueberry, Strawberry, dan Mangga. Harga yang ditawarkannya Rp22 Ribu per 330 ml. Menariknya lagi, ada program beli 3 liter susu maka mendapat bonus 1 liter susu murni.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, produk susu olahan sapi di Gundaling sangat menjanjikan.

“Produk olahan susu sapi di sini sangat menarik. Nilai komersialnya sangat tinggi. Kalau dikemas lebih baik lagi, pasti akan memberi value besar. Sebab, produk-produk itu bisa jadi komponen penguat destinasi wisata. Peluang-peluang inilah yang terus digali melalui program FGD tersebut,” jelas Giri.

Produk olahan susu sapi di Gundaling memang sangat potensial. Produksi bahan bakunya menjanjikan dari 200 ekor sapi yang diternakan. Setiap sapi rata-rata menghasilkan 15 liter susu segar per harinya.

Agar susu yang dihasilkan optimal, sapi diberi makan jagung dengan asupan vitamin dan protein. Selain lokal Brastagi dan sekitarnya, produk olahan susu di sini sudah masuk pasar Bali dan Jakarta.

“Produk turunan dari susu sapi di Gundaling sangat menjanjikan. Mereka sudah memiliki pangsa pasar yang bagus. Destinasi tersebut bisa didorong jadi bagian dari rangkaian kunjungan wisatawan selama berada di Brastagi,” tegas Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini didampingi Kasubid Wisata Kuliner pada Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Nia Agmon.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, destinasi Brastagi semakin lengkap dengan produk olahan susu sapi tersebut.

“Ada banyak produk yang dihasilkan oleh Brastagi. Salah satu yang menonjol adalah olahan susu sapi. Sebab, ada keju Tomme Andaliman yang khas di situ,” tutup Menpar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini