Sukses

Cerita Inspiratif Alisha Cowie, Penderita Gangguan Pendengaran yang Jadi Miss England 2018

Meski menderita gangguan pendengaran, tidak menghalangi langkah Alisha Cowie menyabet gelar Miss England 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Keterbatasan fisik tidak selamanya menghalangi tekad bulat seseorang untuk berprestasi. Hal itu pula yang terjadi pada Alisha Cowie, ratu kecantikan Miss England 2018 yang merupakan seorang penderita gangguan pendengaran.

Melansir mirror.co.uk, Rabu (15/5/2019), kisah menyentuh sekaligus inspiratif dari Alisha bermula ketika ia menjadi salah satu finalis di ajang kecantikan yang berlangsung pada September 2018 lalu.

Namanya lantang disebutkan oleh pemandu acara sebagai Miss England 2018. Kala itu, perempuan yang sebelumnya menyandang gelar Miss Newcastle 2017 tersebut telah menderita gangguan pendengaran selama empat tahun.

Menjadi ratu kecantikan bukan berarti Alisha Cowie tak memiliki ketakutan terkait gangguan pendengaran yang ia alami. Ia pun sempat menuangkan curahan hati terkait kondisinya tersebut.

"Itu sangat menakutkan. Saya baik-baik saja saat percakapan satu lawan satu dalam ruangan, tetapi saya berjuang untuk bertahan jika berbicara dengan dua orang atau lebih," ungkap Alisha Cowie.

Sang ratu kecantikan juga melanjutkan ketika ia berada di tempat ramai, hanya suara berisik yang ia dengar. Dalam keadaan tersebut, ia tidak pernah bisa mengeluarkan suara dan berbicara.

"Saya benar-benar tuli di luar, dalam cuaca berangin dan tidak akan pergi ke konser rock atau apa pun yang sangat keras. Itu menjengkelkan dan memalukan karena saya harus meminta orang mengulangi," lanjutnya.

Kondisi tersebut juga terjadi ketika Alisha berkompetisi di Miss England 2018. "Ketika saya ditanyai pertanyaan oleh juri Miss England, saya harus meminta agar hal itu diulang," kata Alisha.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hanya Satu Telinga

Alisha Cowie lahir di Gateshead, Inggris dan dibesarkan di Newcastle, Inggris. Pada 2014, ia menyadari hanya dapat mendengar dengan satu telinga.

"Saya baru berusia 15 tahun dan menganggap itu sementara, tetapi saat 17 tahun, itu menjadi lebih buruk sehingga saya pergi ke dokter. Ia memeriksa kesehatan telinga saya dan menyebut baik-baik saja," kata Alisha.

Masalah pendengaran Alisha kemudian kian memburuk namun ia diberitahu berulang kali bahwa tidak ada yang salah. Baru pada akhir Agustus 2018, sebelum ia menginjak 19 tahun, ia melakukan tes pendengaran. Hasilnya menyebut ia mengalami gangguan pendengaran prematur di kedua telinganya.

"Saya diberi tahu pendengaran saya bisa tetap seperti ini selamanya atau bisa semakin memburuk. Saya terkejut. Saya pikir saya terlalu muda untuk hal seperti ini terjadi," ungkapnya.

Diagnosis tersebut mempengaruhi kepercayaan dirinya termasuk tidak yakin berkompetisi di Miss England pada September 2018 karena takut tidak dapat bertahan tetapi ia memilih untuk tetap berjuang.

"Saya mulai belajar bahasa isyarat dan membaca bibir. Jadi jika yang terburuk terjadi, saya punya pilihan dan itu bukan akhir dari segalanya," katanya.

Ketakutan Alisha terpatahkan dan berhasil menyandang gelar Miss England 2018. Kini ia sibuk menjalani tugas sebagai ratu kecantikan. Selain itu, saat ini ia juga tengah mempelajari Crime Scene Investigation And Forensic Science atau Investigasi TKP dan Ilmu Forensik di Teesside University, Inggris dan berharap dapat menjadi detektif satu hari nanti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.