Jaringan SMSG Rayakan Hardiknas dengan Pesta Pendidikan 2019

Najeela Shihab dalam acara Kerja Barengan untuk Pendidikan (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Jaringan Semua Murid Semua Guru akan menggelar acara Pesta Pendidikan Nasional di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2 Mei 2019 pukul 10.30-13.00 WIB.

Pesan utama acara tersebut yaitu "Rayakan Inovasi dan Kolaborasi, Kerja Barengan untuk Pendidikan". Semua anggota masyarakat bisa mengambil peran dalam pendidikan.

"Acara ini bertujuan untuk menyebarluaskan semangat kerja barengan dalam pendidikan, salah satu dari rangkaian Pesta Pendidikan 2019. Masalah pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga semua orang," ujar inisiator Semua Murid Semua Guru (SMSG) di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Saat ini, komunitas dan organisasi pendidikan dalam Jaringan SMSG melakukan inovasi dan menyebarkan praktik, baik dalam berbagai bidang pendidikan. Beberapa di antaranya pendidikan keluarga, pendidikan anak usia dini, pengembangan guru, peningkatan literasi, pendidikan anak marjinal, pendidikan anak dengan disabilitas, pendidikan karakter, pengembangan anak muda, pendidikan vokasi dan kewirausahaan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana menerapkan muatan kurikulum melalui program penguatan pendidikan karakter disekolah. Penerapan itu berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 yang diyakini dapat memperkuat nilai-ni...

2 dari 2 halaman

Tak Perlu Disamakan

[Fimela] Nagita Slavina — Media Gathering Kerja Barengan Untuk Pendidikan (Adrian Putra/Fimela.com)

Di tempat yang sama, Nagita Slavina punya kegemasan tersendiri terkait dunia pendidikan. Menurut Nagita, saat ini banyak anak yang selalu disamakan dari segi pendidikannya.

Nagita mencontohkan banyak orangtua yang menginginkan prestasi atau kemampuan anak mereka sama dengan orang lain. Padahal, mereka punya personality yang berbeda.

"Padahal, setiap manusia beda-beda. Jadi kenapa harus disamakan. Setiap orang beda personality-nya, beda pengalaman hidupnya," kata Nagita.