Sukses

Cerita Putra Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Kuliah Sambil Wirausaha

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa belakangan baru mengetahui bahwa putranya berjualan kaus setiap akhir pekan selama masa kuliah.

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Yusuf Mannagalli, anak  dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang baru saja meraih gelar Sarjana Kedokteran. Putra ketiga sang guberner berhasil lulus tepat waktu dan meraih indeks prestasi yang baik.

Khofifah menuturkan, semasa kuliah, Yusuf terbilang mandiri dan jarang minta uang saku pada orangtua. Belakangan, Khofifah baru mengetahui bahwa anaknya berdagang sembari menempuh pendidikan tinggi.

"Mulai awal kuliah sampai semester empat itu kan gawat-gawatnya karena jadi penentu bisa lanjut kuliah atau nggak, bisa drop out kalau tidak terpenuhi indeks prestasi minimalnya. Ternyata dia Sabtu-Minggu malah jualan t-shirt di banyak tempat," kata Khofifah lewat keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini.

Hal itu sempat membuat perempuan 53 tahun tersebut kaget. Tapi, semangat berwirausaha yang dimiliki anaknya didukung Khofifah. Terlebih karena putranya memiliki cita-cita positif kelak dalam menjalani profesi sebagai dokter.

"Dia (Yusuf) sering bilang, Ibu, saya punya cita-cita kalau nanti jadi dokter, saya nggak mau hidup saya income-nya dari profesi saya, saya ingin dedikasikan profesi saya untuk berikan pengobatan gratis ke masyarakat. Dia (Yusuf) inginnya dapat income dari wirausaha," tutur Gubernur Jawa Timur tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kualitas SDM dan Daya Saing di Era Industri

Di momen tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan optimisme bahwa SDM berkualitas sangat dibutuhkan di pasar kerja formal dan profesional. Kendati demikian, Khofifah tak bisa dipungkiri kualitas SDM di berbagi sektor pekerjaan selalu berhadapan dengan daya saing, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

"Daya saing tinggi bisa diatasi antara lain kalau SDM kita berkualitas dan secara kuantitatif bisa dipenuhi. Profesi tertentu kita memiliki ahli sangat terbatas. Misal, pakar keuangan Islam sangat dibutuhkan seiring pertumbuhan perbankan syariah. Lalu, pakar artificial intelligence kita juga belum banyak," kata Khofifah.

Juga, Khofifah beranggapan kekurangan serupa masih ada di bidang infrastruktur, pertanian, pengairan, dan perikanan. Sektor-sektor tersebut terbuka menerima skilled labour para sarjana di bidangnya, tapi tetap butuh spesifikasi.

Seperti pakar industri garam yang sesuai dengan karakter ladang garam di Madura, teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi padi, jagung, dan sebagainya yang terus berkembang.

Khofifah mengajak untuk melihat bagaimana negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand bisa puny pertumbuhan ekonomi tinggi, investasi yang bagus, dan pemerataan kesejahteraan berjalan dengan baik seiring pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut, Pemprov juga banyak menggelar job fair di sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK). Yang terbaru dibuka adalah di Jombang yang menyediakan lebih dari dua ribu peluang kerja dengan kualifikasi pekerjaan di berbagai sektor dunia usaha dan industri.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.