Sukses

Festival Barongsai 2019 Jadi Daya Tarik Wisatawan Singapura dan Malaysia

Festival Barongsai 2019 jadi ajang meraup wisman.

Liputan6.com, Kepulauan Riau Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepulauan Riau (Kepri) lewat Festival Barongsai 2019. Kegiatan ini berlangsung di Panggung Rakyat Puteri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) selama 26 - 27 April 2019.

Festival Barongsai 2019 diikuti 14 tim dari tiga negara. Peserta mancanegara terdiri dari tujuh tim, yaitu tiga tim asal Singapura dan empat tim dari Malaysia. Tujuh tim lainnya berasal dari wilayah Kepri.

“Festival Barongsai 2019 potensial untuk tarik wisman. Slot peserta asing naik 20 persen dari tahun lalu. Tim mancanegara sekarang diberi kuota 50 persen. Ini otomatis berpengaruh pada pergerakan wisman. Untuk branding dilakukan jauh hari. Karimun juga terkoneksi langsung dengan Malaysia dan Singapura,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Boeralimar, Jumat (26/4/2019).

Festival Barongsai 2019 mampu menarik kunjungan minimal 70 orang wisman. Sebab, ketujuh tim asal mancanegara terdiri dari 10 orang peserta. Walaupun begitu, jumlah ini diperkirakan meningkat karena setiap tim rata-rata membawa serta 10 orang keluarga, kerabat, dan sahabat. Belum lagi, ada wisatawan umum asal Malaysia dan Singapura yang sengaja datang ke Coastal Area. 

“Penyelenggaraan Festival Barongsai selalu menarik. Kami optimistis tahun ini respons lebih besar akan diperlihatkan publik. Tata waktu penyelenggaraan festivalnya juga di akhir pekan. Ada banyak warga Malaysia dan Singapura yang berkunjung ke Karimun. Secara umum, pergerakan wisatawan akan tinggi di festival tahun ini,” ucap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani.

Pada Festival Barongsai 2018, pergerakan wisatawan mencapai 4.500 orang selama dua hari event. Ledakan wisatawan hingga 3.000 orang terjadi pada hari ke-dua. Saat itu, wisman yang hadir kebanyakan berasal dari Singapura dan Malaysia. 

“Festival Barongsai selalu menarik perhatian publik mancanegara. Wisatawan juga mendapatkan info lengkap berupa narasi. Jadi pengunjung tahu maksud dari pertunjukan barongsainya. Dengan beragam kenyamanan yang diberikan, event Festival Barongsai 2019 akan berpengaruh positif bagi pergerakan wisman,” kata Asisten Deputi (Asdep) Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Dessy Ruhati.

Mengacu pada pergerakan wisman di Tanjung Balai Karimun, destinasi ini dikunjungi 84.718 orang sepanjang 2018.  Sepanjang Maret 2018, saat penyelenggaraan Festival Barongsai 2018, arus wisman mencapai 8.337 orang. Jumlah tersebut naik 10,8 persen dari periode bulan sama tahun sebelumnya, yaitu 7.526 orang pada Maret 2017.

“Festival Barongsai selalu memberi pengaruh positif bagi pergerakan wisman. Selain itu, ada value besar berupa ekonomi. Nilai ekonomi seperti inilah yang selalu dirasakan langsung oleh masyarakat. Kami juga yakin, pegerakan wisatawan Malaysia dan Singapura semakin positif," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Trindiana M Tikupasang.

Pergerakan wisatawan asal Malaysia dan Singapura memang positif sepanjang 2018. Wisatawan asal Negeri Jiran Malaysia mencapai 47.079 orang, sedangkan pergerakan wisatawan asal Singapura mencapai 31.571 orang. Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, mengatakan bahwa event dengan tema budaya selalu menjadi daya tarik pariwisata Tanjung Balai Karimun.

“Potensi besar pariwisata dimiliki Karimun. Selain alamnya, budaya di sana juga sangat eksotis. Event budaya seperti Festival Barongsai ini selalu menarik bagi wisatawan Malaysia dan Singapura. Selain itu, Karimun juga kaya kuliner. Wisatawan juga semakin nyaman dengan status terbaik sebagai destinasi wisata halal,” ucapnya.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini