Sukses

Di Balik Tradisi Kelinci dan Telur yang Wajib Ada Saat Paskah

Paskah identik dengan kelinci dan telur. Apa cerita di balik kedua benda itu?

Liputan6.com, Jakarta - Telur warna-warni menghiasi sudut-sudut rumah dan gereja. Permen dan cokelat berbentuk kelinci pun tak ketinggalan. Saat Hari Paskah tiba, anak-anak bersuka cita dengan melukis telur maupun memakan berbagai kudapan manis berbentuk kelinci.

Hari Paskah banyak dikaitkan dengan simbol telur dan kelinci paskah. Namun, tak banyak yang tahu mengapa harus telur warna-warni dan kelinci yang dijadikan simbol hari suci tersebut.

Paskah merupakan hari yang membahagiakan bagi umat Kristiani. Setelah Yesus Kristus yang disalib untuk menyelamatkan umat-Nya, ia pun bangkit kembali.

Dilansir dari History, Kamis, 18 April 2019, cerita mengenai kelinci paskah memang tidak disebutkan dalam Alkitab. Hanya saja, kelinci paskah menjadi simbol utama umat Kristiani.

Hewan bertelinga panjang dan ekor pendek ini digambarkan memberikan telur hias yang diberikan pada anak-anak yang berperilaku baik.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Asal Mula Kelinci Paskah

 

Kelinci merupakan simbol kuno kesuburan dan kehidupan baru. Kelinci paskah dijadikan tradisi oleh imigran Jerman ke Amerika Serikat pada 1700-an dengan tradisi kelinci bertelur.

Anak-anak akan membuat sarang di mana kelinci bisa bertelur warna-warni. Akhirnya, tradisi tersebut menyebar ke seluruh penjuru Amerika.

Hingga kini, kelinci dijadikan simbol Paskah untuk cokelat dan permen. Keranjang dihias sebagai sarang kelinci. Anak-anak juga suka meninggalkan wortel untuk kelinci yang kelaparan setelah banyak melompat-lompat.

 

3 dari 3 halaman

Telur Hias

Tradisi Hari Paskah lainnya ialah telur hias warna-warni. Telur merupakan simbol kuno kehidupan baru yang dikaitkan dengan festival pangan untuk merayakan musim semi.

Umat Kristiani menganggap telur mewakili kebangkitan Yesus Kristus dari kuburnya. Tradisi ini berasal dari abad ke-13.

Faktanya, sebelum Paskah orang-orang dilarang makan telur. Pada saat itu, orang-orang akan menghias telur menjadi warna-warni. Pada Hari Paskah, barulah telur bisa dimakan.

Telur pun dijadikan bentuk permen, coklat, maupun jeli yang biasa dimakan oleh anak-anak saat Hari Paskah tiba. Memanfaatkan momen tersebut, salah satu hotel, Gran Melia Jakarta menghadirkan Sunday Brunch khusus Paskah pada 21 April 2019.

Dalam liburan kali ini, Eksekutif Chef Ingo Oldenburg menyiapkan menu spesial yang terinspirasi dari tradisi Paskah. Anak-anak juga berkesempatan ikut dalam Easter Egg Hunt tahunan berhadiah. Acara ini akan digelar pada pukul 11.30-14.30 WIB. (Fairuz Fildzah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.