Sukses

Mengenang Kostum Nasional Rancangan Dynand Fariz yang Menang di Miss Universe 2014

Kostum bertajuk The Chronicles of Borobudur yang dibawakan di Miss Universe 2014 menjadi titik kebangkitan Dynand Fariz sebagai perancang kostum nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Dynand Fariz di dunia rancang kostum nasional tak bisa dianggap sebelah mata. Sejumlah penghargaan bergengsi berkelas dunia jadi bukti karyanya patut diacungi jempol.

Salah satu yang tak terlupa adalah kostum nasional yang dikenakan Elvira Devinamira dalam ajang Miss Universe 2014. Lima tahun lalu, tepatnya pada Kamis, 29 Januari 2015, The Chronicle of Borobudur berhasil menyabet juara Best National Costume Miss Universe 2014.

Nama Indonesia pun menggema. Gebrakan besar mengingat belum ada rekor sebelumnya yang dipecahkan Indonesia terkait kostum nasional yang dibawa ke ajang ratu kecantikan itu selama belasan tahun ikut serta.

Elvira Devinamira tampil spektakuler dengan kostum seberat 20 kilogram. Hiasan kepala berbentuk jejeran stupa yang menjulang ke atas, menimbulkan kesan megah. Dengan busana two pieces-nya, gadis Jawa Timur itu bak Srikandi yang kuat nan memikat. Apalagi saat bagian sayap ia bentangkan, menakjubkan.

Busana tersebut melewati dua kali penyaringan. Pertama, oleh dewan juri. Indonesia bersama lima negara lainnya yakni, Argentina, India, Jerman dan Kanada yang dianggap aneh masuk jajaran Top 5. Seleksi kedua dilakukan lewat voting warga dunia melalui internet. Dynand punya alasan memilih tema Borobudur.

"Borubudur merupakan keajaiban dunia yang merepresentasikan Indonesia. Borobudur adalah hal yang menakjubkan," kata dia dalam wawancara khusus dengan Liputan6.com, beberapa tahun lalu.

"Saya merasa perlu mengangkat roh Borobudur dalam bentuk kostum yang juga dapat membuat orang takjub," sambung Dynand tentang alasannya mengangkat candi warisan Wangsa Sailendra yang berkisah tentang pencapaian Nirwana itu sebagai tema kostum kontestan Indonesia di ajang Miss Universe 2014.

 

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keanggunan Memukau

Dynan berhasil. Spirit Borobudur dalam karyanya memukau dunia. Pesona kostum rancangan Dynand semakin terpancar kala Elvira mengembangkan sayap kain berhias royal motif dan gambar stupa Borobudur warna emas.

Busana two-pieces yang terbilang mini dan dengan detail batu-batu cantik itu menghadirkan karakter yang kuat sekaligus eksotis. Satu elemen dekoratif yang memegang peran penting dari kostum tersebut adalah deretan stupa Borobudur yang menjulang ke atas.

Dari elemen inilah, nafas spiritual kostum ini meradiasi. Roh kemegahan dan keanggungan Borobudur, sang keajaiban dunia yang ada di Indonesia, meresapi tiap jengkal kostum dan menyirap mata-mata yang melihatnya.

Desainer berambut dicat biru yang kala itu hadir mengenakan jas mengaku bahwa meski mantap merasa rancangannya hebat, ia sempat cemas saat melihat kostum kontestan-kontestan negara lain yang juga bagus.

Salah satu yang disebutnya adalah kostum kontestan Argentina. Busana leotard bertabur batu-batu indah dengan sayap putih ekstra besar yang dikenakan Valentina Ferrer memang boleh disebut sebagai pesaing berat.

Kostum itu merupakan representasi dari air terjun cantik Iguazu yang terdapat di negara Eva Peron itu. Bulu-bulu putih dalam busana itu membangkitkan imajinasi pusaran air atau sayap sang dewi.

3 dari 4 halaman

Proses Pembuatan

Dynand mengaku, inspirasi `The Chronicle of Borobudur` diambil dari salah satu sub-tema Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-13 yang berlangsung pada 20-24 Agustus 2014. Tema besar dari event itu adalah `Triangle Dynamic in Harmony`, dan dari sub-tema `Wonderful Artchipelago Carnival`itulah inspirasi Borobudur didapat.

Meski inspirasinya diambil dari JFC 2014, kostum yang dikenakan oleh Elvira di ajang Miss Universe merupakan kostum baru. Pembuatannya makan waktu 2 bulan, termasuk proses riset tema, pencarian material, dan segala macam hal lain termasuk produksi.

Rampung pada Desember 2014, kostum itu dibuat dengan melibatkan tim beranggotakan 10 orang. Kesepuluh orang tersebut merupakan anggota Jember Fashion Carnaval yang sudah berpengalaman dan piawai dalam membuat busana megah.

Keseluruhan kostum `The Chronicle of Borobudur` tersebut dibuat secara hand-made.Karena ini bukan pertama kalinya, Dynand mengaku tak menjumpai kesulitan khusus.

Dijelaskan Dynand bahwa material yang digunakan untuk kostum Borobudur tersebut tak jauh berbeda dengan material yang digunakan untuk membuat kostum-kostum lain.

"Ada tembaga, besi, baja, batu-batuan, kain, dan lain-lain yang mendukung dekorasi kostum," ucap desainer yang merupakan pendiri JFC itu.

Untuk warna-warna yang digunakan pada kostum, Dynand memilih warna-warna yang sesuai dengan warna Borobudur itu sendiri, yakni abu-abu dan hitam. Guna memberi variasi pada kostum itu, Dynan juga membubuhkan warna-warna lain seperti warna emas dan coklat.

"Saat Elvira melihat hasil rancangan kostum ini, dia takjub, sangat senang, sangat mengapresiasi, serta bangga untuk bisa mengenakannya. Saya berpesan pada Elvira bahwa ia harus siap menjadi duta Indonesia melalui kostum yang sudah dibuat dan ia harus tampil percaya diri serta melakukan yang terbaik untuk membawa nama Indonesia," celoteh Dynand.

4 dari 4 halaman

Bukan Usulan Pertama

Menurutnya, satu hal yang tak bisa diabaikan dari diraihnya predikat Best National Costume di Miss Universe 2014 adalah cara Elvira membawakan kostum itu. Dan untuk itu, gadis dengan paras menawan itu telah berlatih keras mengenai cara berjalan membawakan kostum itu dengan baik.

Kata Dynand, "Elvira belajar berjalan sambil mengenakan kostum tanpa terkesan terbebani."

Baginya, `The Chronicle of Borobudur` hanya salah satu inspirasi dari sekian banyak kekayaan budaya Indonesia yang menakjubkan.

Lulusan ESMOD itu bercerita bahwa ada beberapa usulan dari pihak Yayasan Puteri Indonesia terkait proses pemilihan tema kostum untuk dikenakan di kontes Miss Universe 2014. Akan tetapi ia bersikukuh untuk bisa menggarap tema Borobudur.

"Di samping kemegahan Borobudur akan menarik perhatian juri serta masyarakat luas, dengan memakai kostum bertema Borobudur, Elvira sekaligus mempromosikan Borobudur sehingga diharapkan masyarakat internasional berkeinginan untuk melihat langsung candi tersebut," demikian Dynand memberikan argumentasinya kepada Yayasan Puteri Indonesia.

Bukan pertama kali Dynand Fariz merancang untuk Yayasan Puteri Indonesia. Sebelum merancang `The Chronicle of Borobudur` yang dikenakan oleh Elvira Devinamira di Miss Universe 2014, Dynand juga membuat kostum untuk wakil Indonesia di Miss International 2014 dan Miss Supranational 2014.

Kostum bertema `Tale of Siger Crown` yang dikenakan oleh Elfin Pertiwi di Miss International 2014 dan kostum `The Warrior Princess of Borneo` yang dipakai oleh Estelita Liana di Miss Supranational 2014. Keduanya juga berhasil menyabet predikat Best National Costume.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.