Sukses

Sejarah Stanford University, Kampus Pilihan Maudy Ayunda

Liputan6.com, Jakarta - Karier di dunia tarik suara dan seni peran tidak menghalangi langkah Maudy Ayunda untuk terus belajar. Prioritas pada pendidikan ia buktikan dengan berhasil meraih gelar sarjana jurusanP.P.E (Politics, Philosophy, and Economics) di University of Oxford.

Setelah lulus pada September 2013 lalu, pelantun Perahu Kertas ini telah mempersiapkan rencana untuk kembali melanjutkan pendidikan. Kabar membahagiakan datang dari Maudy pada awal Maret lalu.

Melalui akun Instagram pribadi @maudyayunda, ia mengumumkan bahwa telah diterima di dua univesitas terbaik di dunia yaitu Harvard University dan Stanford University untuk meneruskan program S2.

Potret pertama Maudy Ayunda tengah duduk di bawah patung John Harvard, sedangkan potret kedua menampilkan dirinya dalam balutan kaus maroon dengan tulisan Stanford University. Ia tampak memegang bagian lengan kaus sembari tersenyum manis.

Keterangan cukup panjang disertakan perempuan berusia 24 tahun ini pada masing-masing potret. Sempat dilanda kebimbangan memilih kampus mana, Maudy akhirnya menjatuhkan pilihan pada Stanford University.

"My story continues... I am choosing Stanford! There are so many reasons behind this choice: Stanford’s proximity to Silicon Valley, its learning approach, its resources (Kisah saya berlanjut. Saya memilih Stanford! Ada banyak alasan di balik pilihan ini: kedekatan Stanford dengan Silicon Valley, pendekatan pembelajarannya, dan sumber dayanya)" tulis Maudy pada 25 Maret 2019.

Ia menambahkan hal terpenting di Stanford ia akan dapat gelar gabungan di MBA dan Pendidikan yang merupakan kombinasi sempurna dari apa yang ia sukai. Intuisinya menyebut kampus ini akan menjadi tempat yang tepat baginya.

"I am forever grateful and will use this opportunity to better myself and hopefully my society and the world. Doain ya teman2 (saya selamanya bersyukur dan akan menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki diri dan semoga untuk saya dan dunia. Doain ya teman2)" tambahnya.

Lantas, seperti apa sejarah kampus pilihan Maudy ini? Melansir stanford.edu, Rabu (27/3/2019), Stanford University didirikan pada 1885 silam oleh senator California, Leland Stanford beserta istrinya, Jane untuk mempromosikan kesejahteraan publik dengan memakai pengaruh atas nama kemanusiaan dan peradaban.

Ketika pasangan ini kehilangan putra semata wayang mereka, Leland, Jr. yang meninggal karena tipus pada 1884, Leland dan Jane memutuskan untuk membangun sebuah universitas sebagai peringatan yang paling tepat.

Menurutnya, akta itu adalah kekayaan besar termasuk peternakan Palo Alto seluas 8,180 hektare yang menjadi kampus. Ada pun kampus ini terletak di dalam wilayah tradisional Suku Muwekma Ohlone. Stanford membuat rencana saat universitas riset modern mulai terbentuk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejarah Stanford Univesity

Leland Stanford Junior University, demikian nama resminya terdahulu dan dibuka pada 1 Oktober 1891. Orang-orang Stanford dan Presiden pendiri David Starr Jordan memiliki tujuan agar universitas baru mereka menjadi non-sektarian, pendidikan bersama dan terjangkau.

Hal tersebut untuk menghasilkan lulusan yang berbudaya dan bermanfaat, mengajarkan seni liberal tradisional, teknologi serta teknik yang telah mengubah Amerika. Visi mereka mulai terbentuk di lapangan pohon oak di Semenanjung San Francisco sebagai matriks arkade dan segi empat yang dirancang untuk ekspansi dan meruntuhkan batasan antara orang-orang, disiplin ilmu, dan ide-ide.

Stanford melalui awal yang sulit bahkan kekayaan Stanforn terbukti tidak memadai visi mereka. Setelah meninggalnya sang suami, Jane Stanford membuka universitas baru di bawah kepemimpinannya. Gempa pada 1906 kembali memberi rintangan pada perjalanan kampus ini.

Bencana itu menewaskan dua orang dan menghancurkan beberapa bangunan kampus, beberapa di antaranya bangunan baru yang belum sempat ditempati. Penanggung jawab dan pengawas universitas, Herbest Hoover, sekaligus anggota Pioneer Class Stanford tahun 1895, memprofesionalkan operasi universitas pada 1920-an dan membantu menempatkan Stanford pada pijakan keuangan yang sehat.

Ia mendirikan lembaga untuk mengumpulkan materi politik global, Hoover Institution Library and Archives saat ini, dan memimpin terciptanya Graduate School of Business, keduanya sekatang pemimpin di dunia pada bidang masing-masing.

Pada 1937, fisikawan Russell Varian, Sigurd Varian dan William Hansen mengembangkan tabung vakum frekuensi tinggi klystron, membuka jalan bagi navigasi udara komersial, komunikasi satelit, dan akselerator partikel berenergi tinggi.

Mahasiswa pascasarjana William Hewlett dan David Packard pada 1939 mengembangkan osilator audio presisi, metode pertama yang murah untuk mengukur frekuensi audio, dan memutarnya ke perusahaan yang sekarang dikenal sebagai HP.

Lalu pada 1951, kampus ini mengembangkan Stanford Research Park untuk menampung perusahaan yang dipimpin oleh inovator tersebut. Varian Associates menjadi penyewa pertama. Era setelah Perang Dunia II tampak banyak kemajuan penelitian. Pada 1959, Stanford Medical School pindah dari San Francisco ke kampus utama Palo Alto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.