Sukses

Lukisan Spesial Kartika Affandi bagi Anak-Anak Pengidap Down Syndrome

Lukisan itu spesial karena empat anak pengidap down syndrome terlibat dalam proses pembuatan lukisan Kartika Affandi, maestro lukis Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Anak-anak pengidap down syndrome memiliki tempat khusus di hati maestro lukis Kartika Affandi. Perempuan berusia 85 tahun itu membuka sekolah luar biasa untuk anak-anak tersebut sejak 1962.

Maka itu, ia tak ragu terlibat aktif dalam penggalangan dana bagi mereka yang diinisiasi Lion's Club Jakarta Selatan Tulip. Sebuah lukisan tanpa judul di atas kanvas berukuran sekitar 2x1,5 meter persegi berhasil dibuat bersama empat anak penyandang down syndrome.

"Saya sengaja menggunakan kanvas besar karena kami melukis bersama-sama," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (20/3/2019).

Keempat anak yang terlibat terdiri dari tiga lelaki dan satu perempuan. Mereka dibebaskan untuk menuangkan gambar apapun di kanvas tersebut. Namun, proses tersebut ternyata tak mudah.

Kartika menuturkan, keempat anak tersebut sudah familiar dengan alat lukis, tetapi selama ini mereka hanya mewarnai atau mencontoh gambar yang diberikan gurunya. Karena itu, mereka kebingungan harus melukis apa ketika disodorkan kanvas putih.

Kartika yang berinisiatif pertama. Ia menggambar wajahnya dan wajah anak-anak itu dengan teknik potret cermin diri. Anak-anak lalu mengikutinya dengan menggambar macam-macam tanpa tema, seperti rumah, bunga, hingga orang.

"Ya enggak ada judul karena yang satu buat apa, yang lain buat apa, enggak nyambung. Atau mungkin namanya kebersamaan ya?" sahutnya bertanya balik.

Ia berharap lukisan tersebut akan dihargai pantas untuk bisa mendanai keperluan anak-anak down syndrome. Hal itu seiring dengan keinginan Lion's Club Jakarta Selatan Tulip untuk mendirikan training center.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Undang Model Down Syndrome

Menurut Nelly Gan, President LCJS Tulip, pengidap down syndrome bukan tak bisa berkarya walau memiliki tingkat kecerdasan rendah. Namun, mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk diasah. Dengan begitu, mereka bisa lebih mandiri.

"Di Indonesia itu, satu dari 1.000 kelahiran adalah pengidap down syndrome. Di Jakarta sendiri saya perkirakan ada ratusan ribu orang. Nah, kita ingin membantu dengan membuat tempat yang bisa mengasah skill mereka," kata Nelly.

Untuk itu, pihaknya berinisiatif untuk menggalang dana bertema 'Move Right' yang dilakukan tepat pada Hari Down Syndrome Sedunia, Kamis, 21 Maret 2019. Penggalangan dana ini dapat diikuti dengan membeli tiket acara lewat JD.ID.

Acara tersebut juga menghadirkan model internasional asal Australia yang juga pengidap down syndrome, Madeline Stuart. Perempuan 22 tahun itu akan membuka acara yang juga dimeriahkan fashion show dari Alleira Batik.

"Jangan hanya karena kamu punya disabilitas, kamu tak bisa mengenakan dress cantik atau tampil glamor," kata Rosanne Stuart, ibunda Madeline.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.