Sukses

Festival Budaya Isen Mulang hingga Upacara Tiwah Siap Sambut Wisatawan di Kalimantan Tengah

Festival Budaya Isen Mulang bakal menampilkan kekayaan budaya etnis Dayak selama acara berlangsung pada 18-24 Mei 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Wisata ke Kalimantan selama ini masih kalah pamor dari Bali atau Sulawesi. Padahal, kekayaan alam dan budayanya tak kalah menarik untuk dinikmati. Penasaran ada apa saja di sana?

Yang pertama adalah Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2019 yang akan berlangsung ke-26 kali pada 18-24 Mei 2019. Keunikan budaya masyarakat Dayak dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan tengah akan menjadi daya tarik utama acara ini. Pada tahun ini, FBIM mengangkat tema Eksistensi Kearifan Lokal Menuju Kalteng Berkah.

"Salah satu syarat sebuah festival budaya dapat berkembang dan bertahan lama antara lain karena memiliki keunikan yang tidak ditemukan di tempat lain. Ini dimiliki FBIM yang penyelenggaraannya kini memasuki tahun ke-26," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizky Handayani dalam jumpa pers FBIM 2019 dan Festival Babukung di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kementerian Pariwisata, Senin sore, 18 Maret 2019.

FBIM 2019 dimeriahkan dengan 18 lomba kesenian yakni Karnaval Budaya, Pemilihan Putra-Putri Pariwisata, Tari Daerah, Lagu Daerah dan Karungut, Mangenta, Malamang, Mangaruhi, Balogo, Habayang, Maneweng, Manetek, Manyila Kayu, Jukung Tradisional, Besei Kambe, Jukung Hias, Manyipet, Lagu Daerah, Lawang Sakepeng, Sepak Sawut, dan masakan tradisional.

Rizki meminta agar penyelenggaraan FBIM, selain mengedepankan nilai-nilai budaya juga harus diimbangi dengan sisi komersial, agar festival itu bisa berkelanjutan dan semakin berkualitas. "Kemenpar siap mempromosikan keunikan budaya Borneo dalam own media dan paid media, maupun endorser," kata Rizky.

Selain FBIM, ada pula Festival Babukung 2019 yang sayang untuk dilewatkan. Festival yang merupakan upacara ritual kematian (Upacara Tiwah) Suku Dayak akan berlangsung di Kabupaten Lamandau pada 18-22 Juli 2019. Festival tersebut akan dirangkai dengan paket wisata ke Tanjung Puting yang merupakan tempat konservasi orang utan.

"Wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Puting tertarik menyaksikan keunikan upacara tiwah di Festival Babukung yang digelar di Kabupaten Lamandau yang letaknya tidak jauh dari Tanjung Puting," kata Fitri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Heart of Borneo

Selain kedua acara di atas, kegiatan juga akan dirangkai dengan Kahayan Boat Festival yang menampilkan rally sampan/perahu, jukung hias, besei kambe, balap klotok/alkon, dan perahu kuliner. Kegiatan itu akan berlangsung di Palangka Raya pada Juni 2019.

Tiwah juga akan kembali digelar di Palangka Raya pada September dan Oktober 2019. Penyelenggaraan di kota tersebut dinilai menarik karena Palangka Raya merupakan salah satu wilayah di Kalimantan yang berperan sebagai paru-paru dunia.

"Palangka Raya juga menjadi ‘jantung Borneo (Heart of Borneo/HoB)’ yang mencakup tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Guntur Talajan menjelaskan, Kalteng tahun ini memiliki 167 event tingkat daerah, provinsi, nasional, dan internasional. Sementara, FBIM 2019 merupakan satu-satunya event yang masuk dalam 100 Calender of Event Wonderful Indonesia (CoE WI).

"FBIM 2019 akan dijadikan sebagai momentum untuk mempromosikan potensi wisata budaya serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kalteng yang tahun ini ditargetkan mencapai 553.000 wisatawan," kata Guntur.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.