Sukses

Tari Haka Geng Motor untuk Hormati Korban Aksi Terorisme di Masjid Selandia Baru

Sejumlah geng motor melakukan tari Haka untuk menghormati korban aksi terorisme di masjid Al Noor di Christchurch di Selandia Baru.

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok geng motor Maori melakukan tari Haka di depan masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, untuk menghormati korban yang meninggal dunia akibat aksi terorisme di Selandia Baru pada Jumat, 15 Maret 2019.

"Kia kaha, Christchurch," kata juru bicara kelompok geng motor itu di Maori, menyerukan Christchurch untuk tetap kuat.

Mereka berterima kasih kepada polisi sebelum melakukan tari Haka. Haka adalah tarian seremonial suku Maori atau tantangan yang dilakukan untuk menyambut tamu-tamu terhormat, atau untuk mengakui prestasi, kesempatan, atau pemakaman yang luar biasa.

Dilansir dari newzealand.com, secara adat tarian ini dilakukan oleh laki-laki. Namun saat ini, berbagai Haka telah diciptakan untuk dilakukan oleh perempuan bahkan juga anak-anak.Gerakannya mencakup hentakan kaki keras, juluran lidah, dan tepukan tubuh berirama untuk mengiringi nyanyian keras.

Syair tarian haka biasanya menggambarkan leluhur dan peristiwa dalam sejarah suku Maori dengan puitis. Haka adalah tarian yang dilakukan oleh sebuah kelompok, dengan gerakan cekatan serta menyentakkan kaki berirama disertai dengan teriakan

Biasanya dimulai dengan kata-kata: "Ka mate! Ka mate! Ka ora! Ka ora!", Yang berarti: "Aku mati! Aku mati! Aku hidup! Aku hidup! Aku hidup!". Dalam video yang diunggah akun Instagram BuzzFeed World, Senin, 18 Maret 2019, sejumlah geng motor memerlihatkan tari Haka.

Dengan gerak cepat, mereka juga menyentakkan kaki ke aspal sambil berteriak. Tangan mereka dikepalkan ke udara, ke depan, kemudian dikepalkan ke aspal. Aksi mereka ditonton sejumlah warga Selandia Baru yang ikut berduka atas peristiwa banyak menelan korban jiwa tersebut.

Selain geng motor, sejumlah siswa di Christchurch di Selandia Baru juga melakukan tari Haka. Aksi mereka di lakukan di luar salah satu masjid yang menjadi tempat aksi terorisme di sana. Aksi mereka untuk menghormati para korban.

Mereka bergabung dengan sejumlah siswa yang lain diiringi dengan suara keras. Setidaknya 50 orang tewas dalam serangan itu, yang merupakan pembunuhan massal terburuk dalam sejarah Selandia Baru.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.