Sukses

Dari Aztec hingga Hudoq, Megahnya Bocoran Kostum Jember Fashion Carnaval 2019

Dynand Fariz, Presiden Jember Fashion Carnaval bertekad menjadikan JFC sebagai karnaval nomor 1 di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Jember Fashion Carnaval (JFC) 2019 bakal digelar pada 31 Juli-4 Agustus 2019. Menuju puncak acara, JFC 2019 yang kini didukung Kementerian Pariwisata diluncurkan pada Selasa malam, 26 Februari 2019.

Dalam acara tersebut, Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) Dynand Fariz membocorkan delapan kostum bertema Tribal Grandeur yang terinspirasi dari suku-suku bangsa di dunia. Kedelapan kostum ini dibawakan para model dengan gaya atraktif.

Ketika merancang kostum, ia menggandeng para praktisi dan mahasiswa dari Esmod Jakarta. Kemegahan langsung tertangkap dari setiap kostum karnaval yang naik ke panggung.

Sebagai pembuka, Dynand menghadirkan kostum yang terinspirasi dari Suku Aztec yang menempati wilayah Meksiko tengah sekitar abad ke-14. Salah satu suku dengan peradaban maju itu dibawakan dalam kostum ksatria.

"Malam ini hanya hadirkan delapan saja, tetapi Agustus nanti tercatat lebih dari 6.000 peserta akan ikut dan dihadiri ratusan ribu penonton," ujarnya yang bertekad menjadikan JFC sebagai karnaval nomor 1 di dunia.

Didominasi warna merah biru, kostum tersebut dilengkapi dengan penutup kepala berbentuk paruh burung elang. Di punggung terpasang sayap lengkap dengan aksesori bulu-bulu. Melengkapi penampilan, seorang model pria membawa serta tameng dan senjata panjang.

Berikutnya, tampil seorang model membawakan kostum yang terinspirasi dari Suku Hudoq yang mendiami wilayah Kalimantan Timur. Busana serupa sempat dibawakan Putri Indonesia Pariwisata 2018, Wilda Situngkir saat tampil di ajang Miss Supranational tahun lalu di Polandia.

Saat itu, Wilda berhasil menyabet Best National Costume dengan penampilan atraktifnya. Kesan itu kembali hadir saat dibawakan model perempuan bernama Indah yang pernah mengikuti rombongan Jember Fashion Carnaval saat roadshow ke London, Inggris.

"Saya sangat senang bisa terlibat dalam JFC 2019 ini," sahutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kostum Naga hingga Tudung Bertumpuk

Selain dua kostum di atas, yang mengundang decak kagum adalah kostum yang terinspirasi dari Suku Viking di Norwegia. Bangsa yang terkenal sebagai pelaut ulung itu ditampilkan dengan menyematkan hewan mitos pada punggung sang model, yakni naga.

Kepala naga yang menyembul dari balik punggung saja sudah menarik perhatian. Apalagi ketika model berpose dengan menyilangkan tangan di depan dada, naga yang berada di belakangnya semakin terlihat garang.

Tak kalah menarik, seorang model perempuan membawakan kostum terinspirasi dari Suku Karen di Thailand. Wujud busana itu sepintas mengingatkan kalung leher yang biasa melingkari wanita Dayak.

Tentu saja, fokus perhatian adalah pada properti yang tersemat di punggung. Disemir cat keemasan, ada enam tampah bambu membuat penampilan sang model menjadi megah.

Tak kalah heboh, hadir busana yang terinspirasi dari suku Mongol di Mongolia. Ada enam tudung bertumpuk yang menjadi fokus utama kostum karnaval itu. Mongol selama ini terkenal memiliki busana adat yang nyentrik.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.