Sukses

Cerita Akhir Pekan: 6 Negara dengan Pengelolaan Sampah Terbaik, Apakah ada Indonesia?

Pengelolaan sampah di negara ini memang sudah terkenal unik dan teratur sehingga negara tersebut terlihat nyaman dan bersih

Liputan6.com, Jakarta - Berbicara sampah di negara sendiri memang tidak ada habisnya,banyak masyarakat yang masih enggan untuk membuang sampah pada tempatnya. Berbeda dengan  negara-negara maju biasanya sudah memiliki tata cara membuang sampah yang canggih dan teratur.

Untuk itu ada baiknya kita mencontoh beberapa negara ini dalam hal pengelolaan sampah agar tercipta lingkungan yang bersih, nyaman dan indah. Berikut enam negara yang memiliki pengelolaan sampah yang dianggap terbaik di dunia, yang dilansir dari sejumlah sumber.

1. Jepang

Jika berkunjung ke Jepang Anda pasti akan jarang menemukan sampah berserakan di jalanan. Setiap rumah tangga di Jepang tidak bisa begitu saja memasukkan semua sampah ke dalam satu kantong saja karena harus dimasukkan ke dalam kantong terpisah. Bahkan ada yang mengharuskan sampah dimasukkan ke dalam kantong yang transparan.

Ada beberapa jenis sampah untuk pemilahan tersebut. Di Indonesia sampah dibedakan menjadi dua yaitu organik dan anorganik. Berbeda dengan Jepang yang memiliki tiga jenis pembagian sampah. Ada yang dibakar dan diolah secara alami. Ada sampah yang tidak bisa dibakar, dan barang-barang bekas yang tidak dapat dimasukan ke dalam plastic sampah seperti televisi, mesin cuci, AC, kompor dan sejenisnya.

2. Jerman               

Di negara Jerman ada empat macam tempat sampah sesuai fungsinya. Pertama sampah sisa makanan berwarna cokelat, kedua sampah kertas atau karton berwarna biru, ketiga sampah rumah tangga berwarna hitam dan yang keempat adalah sampah kemasan berwarna plastik kuning.

Kalau ada kesalahan, sampah tersebut tidak akan di ambil oleh petugas dan pemilik sampah akan mendapatkan surat teguran dari pemerintah. Selain itu ada lagi sampah yang harus dipisahkan yaitu sampah botol kaca dan batu baterai yang sudah habis.

Pembuangan sampah botol juga di pisahkan sesuai warnanya. Misalnya sampah botol berwarna putih atau bening di buang sesuai tempatnya dan memiliki jam operasional membuang sampah dari pagi sampai menjelang malam.

3. Swedia

Swedia punya sistem pengolahan sampah yang canggih. Dilansir The Huffington Post, mereka menerapkan manajamen sampah dengan konsep waste-to-energy (WTE). Limbah rumah tangga diolah lewat proses pembakaran. Uap panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran ini lalu dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Kemudian listrik didistribusikan ke rumah-rumah di seluruh negeri.

Pembangkit listrik berbahan bakar sampah ini telah memasok kebutuhan panas bagi 950.000 rumah tangga dan memenuhi kebutuhan listrik bagi 260.000 rumah tangga di seluruh Swedia.

Pemerintah menyediakan fasilitas dan memberikan insentif untuk memilah-milah sampah sesuai jenisnya. Tempat sampah ada banyak jenisnya. Tempat sampahnya pun menarik, lebih mirip lemari dengan keadaan bersih dan tidak kumuh. Di tempat sampah umum juga dikelompokan sesuai jenisnya yaitu sampah organik, plastik, kertas, kaca, dan logam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengelolaan Sampah yang Unik

4. Belanda

Negerikincir angin ini memiliki kenangan buruk mengenai sampah. Pasalnya, di abad 17 hingga 19, Belanda dikenal karena tingginya jumlah sampah yang tak dikelola, dan banyak penduduknya yang terserang penyakit. Belanda mencari solusi terbaik.

Saat ini, mereka sudah menerapkan sistem pembakaran sampah yang cukup modern sehingga pembakaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.

5. Korea Selatan

Cara warga Korea Selatan membuang sampah teramasuk unik. Mereka memiliki kantong kresek khusus untuk sampah. Setiap kantong punya warna berbeda untuk membedakan jenis sampah yang dibuang. Selain itu sudah tertera informasi mengenai wilayah dimana Anda tinggal. Jadi kalau membuang sampah sembarangan sudah pasti dapat dilacak keberadaannya.

Lalu, mereka memiliki tiga kategori sampah yang berbeda yaitu sampah makanan, sampah yang bisa di daur ulang, dan sampah lain-lain yang tidak bisa masuk ke dalam dua kategori itu. Misalnya popok bayi dan tisu bekas.  

Kalau  tinggal di apartemen biasanya ada satu lantai yang digunakan untuk tempat pembuangan sampah. Ruang pertama untuk membuang barang-barang besar seperti sofa, lemari, meja, dan sejenisnya. Ruang kedua biasanya untuk sampah bekas makanan dan ruang ketiga  untuk sampah daur ulang. Uniknya lagi, kalau ketahuan  membuang sampah makanan yang masih tersisa maka Anda harus membayar denda.

6. Inggris

Setiap rumah di Inggris diberikan diberikan tiga buah tempat sampah ukuran sedang dan dengan warna yang berbeda pula. Ada warna hijau,cokelat dan biru tua. Di tutup masing-masing kotak sampah ini, memiliki informasi sampah apa saja yang harus dimasukan.

Kotak sampah bewarna cokelat hanya diperbolehkan  untuk semacam daun, akar, ranting, gulma, bunga, sampah organik dapur semacam kulit kupasan buah, sampah sayuran, kertas karton atau kardus bekas.

Warna biru untuk botol kemasan plastik yang sudah tidak terpakai. Sedangkan kotak sampah dengan warna hijau  untuk mengisi sampah apa saja selain yang harus masuk ke biru dan cokelat, kecuali botol kaca. (Adinda Kurnia dan Indah Permata Niska)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.