Sukses

Demi Masa Depan, Kampus-Kampus di China Buka Kelas Cinta untuk Mahasiswa

Awalnya, kelas cinta itu hanya diperuntukkan bagi 84 mahasiswa dan mahasiswi di China. Ternyata, yang mendaftar hampir 500 orang.

Shanghai - Sejumlah perguruan tinggi di China ramai-ramai membuka kelas konsultasi percintaan dan pernikahan setelah banyak mahasiswa yang gagal memahami arti cinta dan minder saat harus membicarakannya lebih dalam pada orangtua mereka.

East China Normal University di Shanghai pada 2013 memberi mata kuliah pilihan untuk mengatasi masalah pernikahan dan percintaan. Kelas tersebut sebenarnya diproyeksi hanya untuk 84 mahasiswa dan mahasiswi. Namun, yang mendaftar hampir 500 orang, menurut data People's Daily, seperti dilansir pada Senin (18/2/2019).

Zhengzhou Normal University, Tianjin University, dan Nanjing University yang masing-masing berada di Provinsi Henan, Kota Tianjin, dan Provinsi Jiangsu turut membuka kelas khusus untuk memberi pelajaran bagaimana mencintai dan dicintai.

"Para mahasiswa dan mahasiswi biasanya memiliki sedikit waktu mempelajari psikologi percintaan yang terkandung dalam mata kuliah kesehatan psikologi dan mental," kata Prof Xia Cuicui yang mengajar pelayanan dan konseling psikologi di Beijing Normal Uninversity, dilansir Antara, Senin (18/2/2019).

Tujuan pembukaan kelas khusus itu, jelas dia, bukan untuk melatih para mahasiswa dan mahasiswi agar kelak jadi pakar percintaan, melainkan membantu mereka mengerti lebih banyak tentang cinta, perasaan manusia, dan relasi sehingga mereka bisa mengatasi persoalan-persoalan asmara yang mendera.

Mata kuliah tersebut juga membantu para mahasiswa membangun perilaku positif dalam percintaan dan pernikahan sehingga mereka lebih baik dalam menjalin hubungan, lebih baik dalam mempersiapkan kehidupan berumah tangga, lebih mampu menciptakan keluarga bahagia, dan hidup dalam kebersamaan yang lebih berkualitas.

Beberapa dosen senior psikologi menyarankan pada para orangtua agar tetap tenang saat mendapati anak-anak mereka mulai berpacaran dengan tetap menjalin komunikasi, memberikan saran, dan mengoreksi pola pikir yang tidak sehat soal percintaan dan pernikahan.

Pernikahan dan rumah tangga merupakan salah satu persoalan yang pelik bagi warga China. Tidak sedikit warga China yang usia pernikahannya relatif pendek karena lemahnya landasan cinta yang dibangun sebelum memutuskan berumah tangga.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.