Sukses

6 Kawasan Pecinan Bersejarah di Dunia, dari San Francisco Sampai Jakarta

Kawasan Pecinan di San Francisco termasuk yang tertua di dunia dan di sepanjang jalan ada beragam ornamen khas Cina.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun baru Imlek merupakan momen penting dalam kalender warga Tionghoa.  Imlek dirayakan warga Tionghoa di seluruh dunia yang tersebar di hampir semua negara. Bisa dibilang sebagian besar negara di dunia mempunyai kawasan khusus yang dihuni etnis Tionghoa yang kerap disebut Pecinan atau Kampung Cina (Chinatown).

Pecinan adalah sebuah daerah yang biasa ada di banyak kota yang biasanya terletak dekat dengan pasar dan merupakan sebuah pusat perdagangan yang banyak dihuni oleh orang dengan etnis Tionghoa. Awalnya kawasan tersebut hanya dihuni oleh para imigran dari Cina saja.

Lama-kelamaan, mereka membaur dengan masyarakat sekitar dan juga ditinggali masyarakat dari berbagai etnis. Dilansir dari CNN Travel dan beragam sumber lainnya, dari sejumlah Pecinan yang ada di banyak negara, berikut enam yang dianggap terbesar di dunia.

San Francisco

Chinatown atau Pecinan di San Francisco, Amerika Serikat, termasuk yang tertua di dunia. Komunitas Cina di kota ini sudah ada sejak era 1840. Sejak 1960, banyak masyarakat Tionghoa di kota ini pindah ke distrik Sunset dan Richmond, sedangkan imigran yang lebih baru biasanya menetap di pinggiran kota sekitar Bay Area.

Etnis Cina di kota metropolis ini punya peranan besar. Salah satu pabrik kain paling ternama di San Francisco dimiliki oleh seorang Cina-Amerika.

Di sepanjang kawasan ini Anda akan menemukan beragam ornamen khas Cina seperti lampion, gambar naga, papan petunjuk bilingual (Inggris-Cina), serta deretan toko penjual obat herbal dan restoran.

Vancouver

Kawasan Chinatown Melbourne dibanggakan sebagai kawasan Chinatown tertua di dunia, yang didirikan Victoria Gold Rush pada 1854. Biasanya pada parade tahun baru Cina atau Imlek, naga barongsai hingga sepanjang 100 meter, yang merupakan naga terpanjang di dunia, dimainkan oleh 200 orang.

Di kawasan Richmond, separuh penduduknya adalah etnis Cina. Anda pun bisa menemukan restoran khas Cina sama seperti yang ada di Hong Kong! Misalnya saja New Town Bakery and Restaurant, sebuah tempat wisata kuliner yang menyajikan camilan manis dan asin khas Cina dan sudah beroperasi lebih dari 30 tahun.

Kota ini dijuluki Hongcouver, karena menjelang serah terima Hong Kong ke Cina pada 1997, para imigran kaya membanjiri Vancouver. Uniknya lagi, mantan Wali Kota Vancouver, Gregor Robertson cukup fasih berbahasa Cina.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Melbourne

Kawasan Pecinan di Melbourne, Auustralia termasuk kawasan Chinatown tertua di dunia, yang didirikan Victoria Gold Rush pada 1854. Biasanya pada parade Imlek, digelar pertunjukan naga barongsai sepanjang 100 meter, yang merupakan naga terpanjang di dunia, dimainkan oleh 200 orang.

Selain saat Imlek, Anda bisa menikmati keseruan di kawasan ini di Asian Food Festival yang digelar sekitar Agustus-September. Yang paling khas adalah dumpling paling lezat di Australia yang ada di HuTong Dumpling Bar, yang memiliki menu andalan soup-packed xiaolongbao dan money bags (wonton goreng berbentuk seperti dompet kecil).

London

Kawasan Pecinan terbesar dan teramai di Eropa terletak di Inggris, tepatnya di London. Awalnya, para imigran Cina hanya membuka beberapa toko dan restoran di Gerrard Street. Saat ini, Chinatown di London menempati kawasan yang sangat strategis yaitu antara Soho, Leicester Square, Picadilly Circus dan Convent Garden.

Kawasan ini selalu dipenuhi turis dari berbagai negara dan hampir selalu ramai selama 24 jam! Mereka mengunjungi supermarket, kedai teh, restoran, bahkan ke tempat praktek dokter tradisional Cina. Saat Imlek, biasanya lebih dari 300 ribu wisatawan memenuhi kawasan ini.

3 dari 3 halaman

Jakarta

Di Indonesia juga banyak memiliki kawasan Pecinan. Yang paling terkenal adalah Petak Sembilan atau Glodok di Jakarta Barat.Kawasan pecinan yang sudah ada sejak era 1700 ini menyuguhkan perjalanan wisata peradaban Cina di masa lampau.

Anda bisa mengunjungi Vihara Dharma Bakti termasuk vihara tertua di Jakarta. Lalu ada Gereja De Fatima, yang masih mempertahankan arsitektur Cina. Gereja ini terletak di Jalan Kemenangan atau tidak jauh dari Vihara Dharma Bakti. Kalau ingin berwisata kuliner, bisa mampir ke kawasan Gang Gloria, mulai dari Kedai Kopi Es Tak Kie, Bakmi Jangkung, Kari Lam, sampai Gado-gado Direksi yang melegenda.

Selain menjual beragam jenis pernak-pernik Imlek, di kawasan Pecinan ini Anda juga bisa mencari beragam jamu herbal Cina, di antaranya di pasar Petak Sembilan.

Manila

Siapa sangka Filipina punya kawasan Pecinan tertua di dunia. Berlokasi di ibu kotanya yaitu Manila, Chinatown ini sudah ada sejak 1590! Tempat ini dibangun oleh Spanyol yang pernah menjajah Filipina. Warga setempat menyebut kawasan ini sebagai Binondo, yang letaknya di seberang Intramuros (kawasan kota tua yang dikelilingi benteng).

Yang cukup dikenal adalah Jalan Carvajal yang disebut juga Umbrella Alley (gang payung) karena banyaknya payung-payung milik penjaja makanan pinggir jalan. Ini adalah lokasi wisata kuliner paling hits di Manila. Banyaknya imigran Cina yang menikah dengan warga lokal membuat wilayah tersebut menjadi semakin besar dan padat.

Percampuran antara warga lokal dengan imigran Cina ini melahirkan komunitas mestizo atau campuran di Filipina. Saat ini, banyak orang Filipina merupakan keturunan campuran yang memiliki perpaduan darah Cina dan Filipina.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.