Sukses

Bertandang ke Baduy, Prabowo Promosi Nasi Liwet hingga Bertopi Koboi

Tanpa ditemani cawapresnya, Prabowo Subianto mendatangi warga Baduy untuk bercakap-cakap sambil makan nasi liwet beralas daun pisang.

Liputan6.com, Jakarta - Meski terpencil, Baduy tak pernah kehilangan pamor. Banyak tokoh sengaja datang untuk berinteraksi dengan warga yang terbagi menjadi Baduy luar dan Baduy dalam, tak terkecuali Prabowo Subianto, capres nomor urut 02.

Sehari jelang libur Imlek, yakni Senin, 4 Februari 2019, ia datang ke Ciboleger, Banten, untuk bercengkerama dengan warga Baduy. Pasangan cawapres Sandiaga Uno itu mengenakan kemeja coklat dengan ujung lengan digulung dan dipadukan dengan celana jins.

Dalam keterangan salah satu unggahannya di Instagram, Prabowo menerangkan kedatangannya ke sana adalah untuk berdiskuasi tentang bagaimana masyarakat pedalaman dapat hidup berdampingan dengan alam.

Untuk menyemarakkan suasana, di hadapannya disajikan nasi liwet dengan beragam lauk dan di taruh di atas daun pisang. Tak jauh dari nasi liwet itu juga dihidangkan air minum di gelas bambu yang menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Baduy.

"Berdiskusi bersama masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar sambil menyantap Nasi Liwet khas setempat," tulis Prabowo yang duduk bersila bersama warga Baduy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Topi Koboi Prabowo

Pada unggahan lain, penampilan Prabowo terlihat berbeda karena topi koboi dari anyaman bambu yang dikenakannya. Di depannya, sejumlah anak Baduy Dalam berdiri melingkar. Warga Baduy Dalam mudah dikenali lewat baju putih yang dikenakannya.

Sementara dalam potret ketiga, mantan Danjen Kopassus itu menyambangi ibu-ibu yang sedang menenun di depan rumah. Menurut Prabowo, tenunan warga Baduy merupakan warisan dari leluhur yang membanggakannya.

Kampung Baduy bisa dijangkau dari Jakarta melalui jalur darat, baik menggunakan mobil atau naik kereta api dengan waktu perjalanan sekitar empat jam dari Jakarta. Sejumlah open trip sering membuka kesempatan bertandang ke sana dengan harga terjangkau.

Namun, waktu tempuh itu belum termasuk bila Anda memutuskan untuk menelusuri Baduy Dalam. Tempat sakral bagi warga Baduy itu hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Bila Anda beruntung, lima jam perjalanan saja sudah bisa tiba di tempat tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.