Sukses

Mengenal Baju Adat dan Tutup Kepala Jokowi Saat Datang ke Tana Toraja

Tutup kepala yang dikenakan Jokowi saat datang ke Tana Toraja harus tegak berdiri. Mengapa demikian?

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Festival Lovely December 2018 yang digelar di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 23 Desember 2018. Saat itu, ia mengenakan busana adat setempat berwarna putih lengkap dengan ikat kepala.

Baju adat dengan sarung motif senada yang dikenakan Jokowi ternyata disebut seppa tallung buku. Untuk melestarikannya, para ASN Tana Toraja wajib mengenakan baju ini setiap Sabtu.

Biasanya, baju tersebut berbentuk kemeja lengan pendek. Namun, baju yang dikenakan Jokowi saat itu berlengan panjang dengan aksen motif garis-garis vertikal berwarna dominan ungu pada bagian depan dan kerah.

Sementara, tutup kepala yang dikenakan Jokowi lebih kental dengan budaya khas Makassar, Pasapu namanya. Aksesori tersebut terbuat dari serat kayu atau lontar yang dipintal menjadi kain.

Masing-masing kain dibuat dalam bentuk segi empat dengan panjang kira-kira satu meter. Sebelum digunakan, kain ini harus diberi kanji terlebih dahulu agar dapat tegak di atas kepala.

Untuk membuat lipatan Pasapu, kain dilipat secara diagonal, lalu bagian bawah segitiga dilipat kembali seperti membentuk kapal, dan diikatkan di kepala dengan pola ikatan berada di sebelah kanan kepala.

Ola, seorang petugas Museum La Galigo saat ditemui Liputan6.com, Selasa, 20 Maret 2017, mengatakan, awalnya Pasapu digunakan banyak orang, mulai dari tentara, orang yang sedang berburu, hingga orang-orang di kalangan kerajaan. "Sultan Hasanuddin salah satu orang di kalangan kerajaan yang suka pakai Pasapu," ungkap Ola.

Namun, seiring berjalanannya waktu, Pasapu kini hanya digunakan dalam upacara-upacara adat, perlengkapan tarian tradisional, dan dikenakan saat menyambut tamu yang datang dari jauh.

"Pasapu sendiri melambangkan kejantanan. Untuk itu, tutup kepala ini harus berdiri dengan baik karena Pasapu dikenakan di kalangan raja-raja terdahulu, sama juga dengan Sultan Hasanuddin," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.