Sukses

Desainer Indonesia Bawa Koleksi Kain Batik Bekasi ke Belanda

Koleksi dari kain batik Bekasi akan dibawa ke Belanda oleh desainer Dwi Lestari.

Liputan6.com, Jakarta – Batik memang sudah menjadi identitas Indonesia. Dengan beragam pulau, budaya, etnis dan suku, Indonesia disebut-sebut sebagai taman sari pusparagam budaya.

Kekayaan yang luar biasa ini sudah sepatutnya dilestarikan dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia sendiri, dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah batik. Eksistensi batik bisa dilihat di banyak daerah, baik Jawa maupun pulau-pulau di luar Jawa.

Beberapa daerah yang terkenal oleh batiknya adalah Yogyakarta, Solo, Pekalongan, dan Cirebon. Meski begitu, kini hampir tiap daerah di Indonesia punya batik sendiri sebagai identitas, bahkan termasuk daerah Bekasi yang mungkin belum banyak diketahui.

Batik Bekasi memiliki motif dengan 11 pakem yang diambil dari kearifan lokal. Hal inilah yang bisa membedakan dengan batik-batik dari daerah lain.

Ke-11 pakem tersebut adalah pakem Kecapi, Golok, Rumah Adat, Bambu Kuning, Tarian Betawi, Enceng Gondok, Tugu, Lele, Dunian, Gabus, Teratai. Batik Bekasi juga sudah memiliki hak merek dari HAKI sejak tahun 2014. Selain itu ciri khas batik Bekasi juga warnanya yang cerah. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memperkenalkan Batik Bekasi

Untuk mengangkat kain batik Bekasi ke kancah dunia, desainer Dwi Lestari berencana akan memamerkan koleksi rancangannya yang terbuat dari bahan kain batik Bekasi dalam ajang Modest Heritage Indonesia di Den Haag, Belanda, pada Desember mendatang.

“Saya ingin batik Bekasi karena kurang terekspose, motif-motifnya bagus, unik, jadi ingin memperkenalkan batik Bekasi ke internasional,” kat Dwi Lestari di Jakarta, belum lama ini, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (18/11/2018).

Rencananya, Dwi Lestari akan membawa delapan koleksi busana yang terbuat dari kain batik Bekasi di ajang tersebut. “Enam untuk fashion show, dan dua akan diparadekan. Untuk yang fashion show konsepnya ready to wear, Cuma ada glam-nya ditambah dengan payet-payet yang dibordir,” kata Dwi Lestari.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.