Sukses

Cara Menanam Cabai Rawit di Halaman Rumah Secara Organik dengan Menggunakan Pot

Menanam cabai rawit di halaman rumah menggunakan pot bukanlah hal yang sulit.

Liputan6.com, Jakarta Cabai merupakan salah satu bumbu yang selalu ada hampir di semua masakan Indonesia. Selain itu cabai merupakan bahan utama untuk membuat sambal yang sering jadi menu pendamping wajib yang ada di meja makan. Hal ini tak bisa lepas dari fakta bahwa orang Indonesia adalah pencinta makanan bercita rasa pedas.

Enggak heran, ketika harga cabai naik timbul kehebohan di tengah masyarakat. Padahal, selain membeli langsung di tukang sayur, kamu juga bisa menanam cabai sendiri di rumah lo. Cara menanam cabai rawit di halaman rumah menggunakan pot bukanlah hal yang sulit. Selain berhemat, cara menanam cabai rawit di halaman rumah menggunakan pot ini juga bisa dijadikan hobi untuk mengisi waktu luang.

Nah, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (01/11/2018), cara menanam cabai rawit di halaman rumah menggunakan pot.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perlengkapan dan bahan yang harus disiapkan:

Bibit cabai

Polybag

Pot berdiameter minimal 20 cm, dengan bagian dasar pot telah berlubang sebanyak 4-8 lubang

Pecahan genting atau bata merah

Bahan media tanam:

TanahPupuk kandang

3 dari 5 halaman

Cara menanam cabe rawit di halaman rumah secara organik menggunakan pot

1. Rendam benih ke dalam air. Buang benih yang terapung. Pasalnya, hanya benih yang tenggelam di dalam air yang bisa dipakai. Selanjutnya, bungkus benih dalam kertas atau kain lembab selama 24-36 jam sebelum disemai.

2. Penyemaian benih bisa dilakukan di polybag sedalam 1-15 cm dengan ukuran idealnya 8 x 10 cm. Media semai umumnya berupa campuran tanah halus dan pupuk kandang yang sudah terdekomposisi dengan baik dengan perbandingan 1:1.

3. Setelah media tanam penyemaian selesai, buat lubang dengan kayu dan letakkan benih di dalam lubang. Taburkan tanah halus di permukaan polybag untuk menutupi benih. Baru kemudian polybag ditutup dengan karung goni basah atau mulsa plastik hitam perak selama 3 hari.

4. Benih akan berkecambah 7 hari setelah disemaikan. Lakukan pemeliharaan hingga kecambah berumur 5-6 minggu atau telah berdaun 6-8 helai. Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman 1-2 kali per hari, gunakan gembor untuk menyiram agar tanah tidak memadat.

5. Bibit dalam persemaian tersebut baru bisa dipindah jika sudah berumur 5-6 minggu atau berdaun 6-8 daun. Biarkan bibit semai terpapar matahari 5 hari sebelum ditanam agar bisa beradaptasi dengan sinar matahari langsung.

6. Setelah semua siap, cara menanam cabai rawit di halaman rumah menggunakan pot adalah dengan memindahkannya ke pot yang telah disiapkan. Masukkan pecahan genting atau bata merah di bagian dasar pot sebagai pengendali drainase. Masukkan media tanam yang disiapkan ke dalam pot hingga lebih kurang 5 cm dari bibir pot.

7. Kemudian tempatkan pot berisi media tanam di tempat terbuka yang mendapat cahaya matahari beberapa hari sebelum penanaman. Lakukan penanaman di pagi hari sebelum pukul 09.00 atau sore hari setelah pukul 15.30 untuk menghindari tanaman stres.

8. Lakukan perawatan secara rutin dengan menyiramnya setiap hari, agar tanaman cabai bisa tumbuh dengan sempurna.

Sebelum mempraktikkan cara menanam cabai rawit di halaman rumah dengan menggunakan pot, alangkah baiknya memperhatikan langkah-langkahnya.

4 dari 5 halaman

Langkah cara menanam cabe rawit di halaman rumah secara organik menggunakan pot

1. Bibit cabai

Untuk menanam cabai sendiri di rumah, gunakan bibit cabai yang berkualitas. Pilihlah bibit cabai yang masih segar. Kupas cabai lalu ambil bijinya. Setelah itu jemur di bawah sinar matahari sampai kering. Cara lain untuk mendapatkan bibit cabai adalah dengan membeli bibit cabai di toko.

2. Menyemai cabai

Langkah selanjutnya cara menanam cabai rawit di halaman rumah menggunakan pot adalah dengan menyemai cabai. Gunakan polybag ukuran kecil sebagai media penyemaian. Masukkan tanah dan juga pupuk. Campur hingga setinggi polybag. Masukkan bibit cabai pada polybag dan siram setiap hari.

Cara menyemai bibit cabai agar cepat tumbuh, siapkan tempat penyemaian, polybag dan lain sebagainya.

Masukkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.

Biarkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari selama 1 minggu.

Rendam bibit dalam air hangat selama 3 jam.

Lalu letakkan benih pada polybag. Tutupi benih dengan tanah kira-kira 1 cm saja kedalamannya.

Tunggu hingga benih berkecambah. Kemudian mulai letakkan di area yang mendapat sinar matahari langsung.

3. Penanaman cabai

Setelah berumur 4 minggu, pindahkan benih cabai pada lahan yang telah disiapkan. Jangan lupa untuk menggemburkan tanah lahan dan memberikan pupuk. Berhati-hatilah saat melepaskan benih dari polybag agar akar tidak rusak. Gunakanlah perbandingan 3:2:1 dengan rincian tanah, pupuk, dan sekam mentah untuk tempat menanam.

Menanam cabai bisa dilakukan di dataran tinggi maupun dataran rendah. Suhu yang optimal pada kisaran 24-27 derajat Celsius, tapi masih bisa tahan terhadap suhu yang lebih dari itu.

4. Pemupukan cabai

Selama masa penanaman, rajinlah memberi pupuk. Gunakan pupuk kompos, sehingga cabai menjadi lebih organik.

5. Perawatan cabai

Jangan lupa untuk menyiram cabai setiap hari. Sering-seringlahlah melihat apakah ada tanaman lain yang tumbuh yang akan mengganggu pertumbuhan cabai. Jika ada cabut secara rutin agar cabai bisa tumbuh dengan baik.

6. Panen

Ketika cabai telah tumbuh sempurna. Anda bisa memanennya.

Selain mengetahui langkah-langkah cara menanam cabai rawit di halaman rumah secara organik menggunakan pot, penting juga untuk memahami cara merawat tanaman cabai agar cepat berbuah.

5 dari 5 halaman

Ada beberapa cara merawat tanaman cabai agar cepat berbuah:

Menjaga kadar air tanaman cabai. Jangan sampai tanaman cabai kekurangan air karena dapat berakibat fatal dalam proses pertumbuhannya.

Cara menanam cabai rawit di halaman rumah secara organik adalah dengan memperhatikan asupan nutrisi. Banyak orang yang sudah salah presepsi dan berpikir bahwa tanaman cabai yang sudah tumbuh tidak memerlukan air dan nutrisi lagi. Presepsi ini salah besar karena untuk mendapatkan hasil buah yang baik dan cepat tetap harus menjaga asupan air dan nutrisinya.

Mulai dari setelah penanaman hingga ketika mulai tumbuh tetap jaga asupan nutrisi dan air untuk tanaman cabai. Pangkas tunas-tunas susulan yang dapat memperlambat kecepatan berbuah tanaman cabai. Berikan penopang atau menyangga pohon cabai dengan papan atau kayu pada pohon cabai. Ini bertujuan agar pohon cabai tetap berdiri kokoh di saat buah cabai semakin banyak dan akar cabai mulai melemah.

Menjaga tanaman cabai dari hama dan gulma dengan cara penyiangan. Sebaiknya cara ini dilakukan dengan manual saja, selain menghemat biaya cara manual juga tidak akan merusak kondisi tanah. Selain itu, gunakan pestisida alami untuk membasminya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini