Sukses

Bersenang-senang di Taman Bermain dari Ban Bekas

Taman ini memanfaatkan ban bekas untuk membangun sebagian besar fasilitasnya.

Liputan6.com, Jakarta - Wajah Salma Irene langsung semringah saat tiba di lokasi Taman Gajah Tunggal di kawasan Cikokol, Tangerang, Sabtu sore, 20 Oktober 2018. Bocah berusia dua tahun itu langsung berlari menyusuri jalan setapak menuju wahana permainan anak.

Bersama adiknya, Adam Al Ausiy dan beberapa anak-anak lainnya, Salma dengan riang gembira mencoba berbagai permainan anak yang tersedia, di antaranya ayunan, perosotan, titian panjatan, dan jungkat jungkit yang sebagian besar bahannya terbuat dari ban bekas.

Setelah lelah bermain, Salma menuju patung gajah yang tak jauh dari wahana permainan anak. Ia tampak takjub memperhatikan patung berwarna hitam yang dirangkai artistik dari irisan-irisan ban. “Ayah foto dong,” kata Salma kepada ayahnya.

Bosan berada di patung gajah yang menjadi ikon taman, ia menghampiri tukang mainan gelembung sabun yang berada di pinggir Taman. Setelah tawar menawar dengan sang pedagang, akhirnya Salma dan adiknya asik bermain dengan gelembung sabun.

"Nggak boleh jualan di dalam area taman, makanya saya berdiri di pinggir (batas taman)," kata sang pedagang saat ditanya Liputan6.com mengapa berjualan di luar area taman.

Dari pedagang itu juga diketahui jika taman seluas sekitar 6000 m2 itu ramai dikunjungi hanya pada hari-hari tertentu. "Saya biasanya dagang hari Sabtu dan Minggu karena ramai, kalau hari biasa sepi," imbuhnya.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Unik

Taman Gajah Tunggal berdiri hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Tangerang dengan PT. Gajah Tunggal. Diresmikan pada 28 Agustus 2017, taman ini didirikan dalam rangka meningkatkan ruang hijau serta sarana rekreasi di Kota Tangerang.

Taman yang berada di pinggiran sungai Cisadane ini dibuat dengan konsep yang unik. Selain menjadi tempat wisata menarik bagi para keluarga, taman ini juga bisa menjadi edukasi karena fasilitas dan beberapa bahan pengisi taman sebagian besar terbuat dari limbah ban.

Tampak selain patung gajah dan wahana anak yang dibuat dari bahan ban bekas, hiasan lampu, hingga kursinya juga terbuat dari ban bekas. Selain dikunjungi keluarga, banyak juga komunitas dan remaja yang memilih taman ini untuk bersantai menghilangkan penat.

Taman Gajah Tunggal buka mulai pukul 07.00-22.00 WIB. Tidak dikenakan biaya masuk taman. Hanya siapkan saja uang untuk biaya parkir, dan jajan. Area taman terdiri dari ikon patung gajah, taman bermain, amphiteater, foodcourt, koridor hijau, musholla, toilet, area parkir, dan pusat informasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.