Sukses

8 Tempat Wisata di Kota Medan yang Berarsitektur Indah dan Instagramable Banget

Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat.

Liputan6.com, Jakarta Kota Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Medan berasal dari kata bahasa Tamil, yakni Maidhan atau Maidhanam, yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas, yang kemudian teradopsi ke bahasa Melayu. 

Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia.

Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan kereta api. Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan kereta api. Berbatasan dengan Selat Malaka menjadikan Medan kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia.

Medan sendiri dikenal sebagai kota multietnis yang mana penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu dan Karo sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. 

Memiliki penduduk yang multietnis, rupanya turut memengaruhi arsitektur bangunan di Kota Medan. Berikut delapan tempat wisata di Kota Medan yang berarsitektur indah dan Instagramable banget seperti Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (18/10/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun

1. Istana Maimun

Istana Maimun Medan memang dikenal sangat ikonis. Bangunan ini kerap disebut sebagai salah satu istana paling indah yang ada di Indonesia. Keunikan utama dari arsitektur istana ini adalah kombinasi unsur Melayu, Islam, India, Spanyol, dan Italia.

Unsur Melayu diwakili dengan pemakaian warna kuning yang mendominasi istana ini. Sementara itu, ornamen lampu, meja, kursi, serta pintu dorong di dalam bangunan ini merepresentasikan unsur Eropa. Tidak ketinggalan pula pada bagian atap yang memiliki lengkungan mirip perahu terbalik merupakan desain yang kerap ditemui di kawasan Timur Tengah.

Kondisi bangunan serta peninggalan sejarah yang tersimpan di Istana Maimun juga masih terjaga dengan baik. Kamu bisa menelusuri beragam penjuru bangunan yang memiliki luas mencapai 2.772 meter dan memiliki 30 ruangan ini. Tidak ketinggalan, ada koleksi menarik bernama Meriam Puntung yang konon merupakan jelmaan dari Putri Mambang Khayali yang cantik jelita dari Kerajaan Deli Tua.

Jangan lupa, saat mengunjungi tempat wisata ini untuk menyewa pakaian adat yang bisa kamu gunakan untuk foto-foto ya.

2. Masjid Raya Al Mashun

Masjid Raya Al Mashun menjadi destinasi wisata wajib berikutnya yang dapat kamu kunjungi saat berada di Kota Medan. Bangunan berarsitektur indah ini pembangunannya dimulai pada 1906 dan selesai pada 1909. Bangunannya pun sangat khas, dengan bentuk segi delapan dan bergaya arsitektur percampuran antara Timur Tengah, Spanyol, serta India.

Pendirian Masjid Raya Medan ini menjadi salah satu bukti toleransi antar umat beragama di Medan. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, konon saudagar berdarah Tionghoia, Tjong A Fie, turut menyumbangkan dana untuk pembangunan masjid ini.

Desain yang megah memang membuat pembangunan Masjid Raya Medan butuh biaya besar, total mencapai 1 juta gulden pada saat itu.

Dengan biaya yang besar tersebut, tidak heran kalau kemegahan masjid ini mengalahkan kemewahan istana. Apalagi, material serta perabotan di dalam masjid sengaja didatangkan dari luar negeri. Misalnya, marmer yang berasal dari Italia, kaca patri dari Tiongkok, serta lampu gantung yang diimpor dari Prancis.

3 dari 5 halaman

Gereja Graha Maria Annai Velangkanni dan Tjong A Fie Mansion

3. Gereja Graha Maria Annai Velangkanni

Gereja Graha Maria Annai Velangkanni adalah sebuah bangunan megah di Kota Medan yang dijadikan tempat beribadah bagi umat Katolik sekaligus objek wisata. Gereja ini terletak di Kecamatan Tuntungan, Kelurahan Tanjung Selamat, di Jalan Sakura III, dekat Perumahan Taman Sakura Indah. Dilihat sepintas, bangunan ini malah tidak mirip dengan gereja, justru mirip dengan kuil yang ada di India.

Desain utama gereja itu terinspirasi dari arsitektur Indo-Mogul sekaligus gereja kedua berarsitektur serupa setelah di India Selatan. Gereja yang didirikan oleh Pastor James Bharataputra ini dihadirkan untuk mengakomodasi kebutuhan spiritual para umat Katolik keturunan India yang jumlahnya relatif banyak di Medan.

Gereja Graha Maria Annai Velangkanni ini terbuka bagi siapa pun, bahkan bagi para wisatawan yang hanya ingin melihat arsitek bangunan dan interior gereja. Lokasinya pun strategis, sehingga memudahkan akses transportasi. Yang lebih penting, tidak ada biaya apa pun di sini. Kamu bisa mengambil foto di bagian mana pun, termasuk di tempat ibadah.

4. Tjong A Fie Mansion

Tjong A Fie Mansion menjadi destinasi wisata wajib pertama yang harus kamu kunjungi selagi berada di Medan. Tempat wisata di Kota Medan ini merupakan sebuah museum yang dulunya adalah bangunan rumah milik saudagar Tionghoa terkemuka bernama Tjong A Fie. Pada 2009, rumah ini secara resmi dijadikan sebagai museum dan pengelolaannya dilakukan oleh keturunan Tjong A Fie.

Tercatat, rumah ini mulai dibangun pada 1895 dan selesai pada 1900 dengan ukuran mencapai 8.000 meter persegi. Di dalamnya terdapat total 35 ruangan. Rumah ini hadir dengan menggunakan kombinasi antara unsur art deco, Tiongkok, serta Melayu.

Konon, pembangunan rumah ini dilakukan dengan berdasarkan pada desain Cheong Fatt Tze Mansion yang ada di Penang, Malaysia.

4 dari 5 halaman

Balai Kota Lama dan Kuil Shri Mariamman

5. Balai Kota Lama

Kalau kamu suka mengunjungi bangunan tua dengan desain yang klasik, Gedung Balai Kota Lama Medan bisa menjadi destinasi berikutnya. Gedung ini memiliki desain arsitektur Eropa klasik dan dibangun pada tahun 1908.

Gedung Balai Kota Lama Medan yang diarsiteki oleh Hulswit ini adalah salah satu bangunan yang bergaya Eropa klasik, dengan memiliki dominasi warna yang putih, sehingga mirip dengan gedung-gedung besar di Eropa, yang pada umumnya didominasi dengan warna putih.

Bangunan berwarna putih ini menjadi saksi sejarah panjang Kota Medan. Pada zaman penjajahan Belanda, gedung ini digunakan sebagai tempat pertemuan para pejabat tinggi. Sementara itu, pada masa pendudukan Jepang, sempat muncul niatan untuk menghancurkan bangunan ini.

Saat ini, Gedung Balai Kota Lama telah menjadi destinasi wisata menarik bagi para pelancong. Gedung ini tercatat sebagai bagian dari kompleks Grand Aston City Hall Medan. Para pelancong pun dapat berkunjung ke sini tanpa harus membayar tiket masuk alias gratis.

Untuk datang ke tempat wisata di Medan ini, Anda tinggal menuju ke Lapangan Merdeka. Dari situ, perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 80 meter ke arah Jalan Balai Kota.

6. Kuil Shri Mariamman

Kuil Shri Mariamman adalah pilihan tempat wisata di Kota Medan yang wajib masuk dalam daftar destinasi. Kuil ini berada di kawasan Kampung Keling yang menjadi tempat tinggal mayoritas warga keturunan India. Selain itu, kuil ini juga dikenal sebagai kuil Hindu tertua yang ada di Kota Medan.

Berada di lingkungan tempat tinggal mayoritas warga keturunan India, sudah tentu kalau desain arsitektur kuil ini juga memiliki unsur India. Hal itu terbukti dengan keberadaan pintu gerbang yang memiliki bentuk seperti menara bertingkat. Menara seperti ini biasanya dijumpai di kuil-kuil yang ada di negara tersebut. 

Tercatat, kuil ini didirikan pada 1876 dan merupakan Kuil Shri Mariamman ketiga yang ada di Asia Tenggara. Selain di Medan, ada pula Kuil Shri Mariamman masing-masing di Singapura dan Penang, Malaysia. Kuil di kedua tempat itu dibangun masing-masing pada 1843 dan 1883.

Sesuai dengan namanya, Kuil Shri Mariamman digunakan sebagai tempat pemujaan Dewi Shri Mariamman. Selain itu, kuil ini juga dipakai sebagai tempat untuk memuja Dewa Ganesha, Dewa Shri Vinayagar, serta Shri Murugan.

5 dari 5 halaman

Wihara Gunung Timur dan Gedung London Sumatera

7. Wihara Gunung Timur

Keberadaan Wihara Gunung Timur yang merupakan tempat ibadah warga Tionghoa Medan juga bisa menjadi pilihan tempat wisata di Medan yang menarik. Wihara ini telah ada di Kota Medan sejak 1960-an dengan luas mencapai 5.000 meter persegi.

Wihara Gunung Timur ini dipercaya memiliki fengshui yang bagus dan sengaja dibuat menghadap ke arah Sungai Babura. Penentuan tersebut dipercaya bisa membawa bangunan ini mampu menghadirkan kemakmuran.

Tempat ini tidak hanya menjadi tempat ibadah untuk para penganut Taoisme. Rupanya, para penganut agama Buddha juga turut menggunakan bangunan ini untuk melaksanakan ibadahnya. Para wisatawan bisa datang ke tempat ini secara gratis. Namun, yang perlu diperhatikan adalah saat mengunjungi tempat wisata ini tidak mengganggu pengunjung tengah beribadah.

Lokasinya juga sangat strategis, berada di Jalan Hang Tuah nomor 16, Medan. Tak jauh dari tempat ini, Anda juga dapat menyaksikan keberadaan Kuil Shri Mariamman yang berjarak sekitar 1 km. Selain itu, Masjid Raya Medan juga dapat dengan mudah dijangkau dari lokasi ini.

8. Gedung London Sumatera

Gedung London Sumatera (Lonsum) bisa menjadi destinasi berikutnya saat mengunjungi Medan. Gedung ini dibangun pada 1906 bersamaan dengan kelahiran Ratu Juliana dari Belanda. Bangunan ini didirikan oleh perusahaan bernama Harrisons & Crosfield (H&C) yang berasal dari Inggris.

Gedung ini dikenal sebagai gedung yang modern pada masanya. Buktinya, Gedung yang kemudian dijual ke Pemerintah Belanda ini merupakan gedung pertama di Medan yang menggunakan lift. Keberadaan lift tersebut pun memberi kemudahan bagi para pengunjung untuk menjangkau total 5 lantai di gedung ini.

Saat ini, Gedung Lonsum masih digunakan sebagai area perkantoran. Oleh karena itu, para pengunjung yang ingin menyaksikan keunikan gedung tua ini sebaiknya memilih waktu kedatangan di akhir pekan ketika kantor tidak beroperasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini