Sukses

Makanan hingga Kain Kafan, Prioritas Kebutuhan Korban Pasca-Bencana Gempa dan Tsunami Palu

Menyumbang korban bencana alam, termasuk gempa Palu dan Donggala, tak boleh asal. Anda harus mengetahui kebutuhannya agar tepat sasaran.

Liputan6.com, Jakarta - Bencana gempa bumi dan tsunami yang menimpa warga Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September lalu, kembali menggugah nurani masyarakat. Simpati pun bermunculan dan datang dalam bentuk sumbangan, baik benda maupun uang.

Namun, tidak berada di lokasi bencana membuat sebagian masyarakat yang mau membantu kebingungan atas kebutuhan yang diperlukan bagi korban. Banyak bantuan belakangan malah mubazir karena tidak sesuai dengan kebutuhan para korban.

Maka itu, pengetahuan atas kebutuhan para korban bencana alam wajib dimiliki. Bingung dengan daftar prioritas kebutuhan korban, akun Instagram @the.boxbreaker merangkum beberapa di antaranya. Apa saja itu? 

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

Gempabumi dengan kekuatan 7,4 magnitudo dengan kedalaman 10 km mengguncang kawasan Kabupatan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jum'at 28 September 2018 dan menyebabkan gelombang Tsunami. Gempabumi dan tsunami tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa, bangunan roboh, putusnya pasokan listrik dari PLN yang menyebabkan lumpuhnya jaringan komunikasi. Peduli akan Gempabumi Donggala dan Palu, tapi bingung bantuan apa saja yang saat ini dibutuhkan? Mari kita simak infografis berikut ini, apa saja sih bantuan prioritas yang saat ini dibutuhkan korban terdampak Gempabumi dan Tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. #PrayForPalu #PrayForDonggala #SultengBangkit #SiapUntukSelamat #BudayaSadarBencana

Sebuah kiriman dibagikan oleh Box Breaker (@the.boxbreaker) pada

 

 Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kebutuhan Dasar

1. Pakaian

Meskipun bencana, mengganti pakaian merupakan hal yang wajib untuk menjaga kebersihan tubuh dari bakteri. Baik itu dewasa, anak-anak hingga balita, masih membutuhkan bantuan ini. Menurut BNPB, persediaan yang ada ternyata kurang dan belum memenuhi semua orang.

2. Obat-obatan dan alat medis

Bantuan medis yang terbatas, dan banyaknya korban membuat persediaan obat-obatan juga diperlukan lebih banyak. Begitu pula dengan tenaga medis, karena mereka juga manusia dan bukan robot, makanya tetap dibutuhkan tenaga medis tambahan. 

3. Bahan pokok

Tersapu oleh tsunami menyebabkan tidak adanya bahan pokok seperti makanan dan minuman yang tersisa. Kebutuhan pokok inilah yang diperlukan oleh masyarakat pasca-bencana untuk bertahan hidup.

 

3 dari 4 halaman

Keperluan Tidur

4. Alat penerangan

Padamnya listrik PLN, membuat lokasi menjadi gelap gulita dan juga menghambat sejumlah pekerjaan di malam hari. Untuk itu, penerangan dapat membantu mereka untuk lebih mudah bergerak cepat. Alat penerangan seperti senter, genset sebagai sumber listrik.

5. Perlengkapan tidur

Mereka juga masih membutuhkan perlengkapan tidur seperti bantal, guling, selimut, ataupun sarung sebagai pelengkap tidur. 

6. Tikar atau matras

Sebagai alas tidur, tikar atau matras menjadi satu-satunya tempat para korban merebahkan tubuhnya.

7. Popok bayi

Jangan lupa perhatikan hal sedetil ini hingga popok bayi sekalipun, karena kenyamanan bayi adalah prioritas bagi orangtua. 

4 dari 4 halaman

Kain Kafan

8. Perlengkapan jenazah dan kantong mayat

Kantong jenazah untuk menampung dan membawa para jenazah sulit diprediksi, karena jumlah korban yang terus bertambah membutuhkan persediaan kantong lebih. 

9. Perbaikan listrik dan telekomunikasi

Terputusnya aliran listrik membuat jaringan komunikasi menjadi terhambat. Diperlukan segera perbaikan listrik dan telekomunikasi agar koneksi menjadi lebih baik dan berkoordinasi antar-daerah pun menjadi lancar.

(Mariany)

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.