Sukses

Qantas Ucapkan Selamat Tinggal pada Pesawat Terbang 747-400 di Tahun 2020 Mendatang

Qantas International seakan tak ingin berhenti membuat gebrakan terbaru dengan memesan enam pesawat 787-9 Dreamliners untuk menggantikan penggunaan enam pesawat 747-400 terakhirnya pada akhir 2020 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Untuk Anda yang hobi traveling atau kerap mengunjungi benua Australia, pasti sudah akrab dengan maskapai pesawat terbang asal setempat, yaitu Qantas. Selama empat tahun berturut-turut, Qantas berhasil meraih gelar sebagai maskapai penerbangan teraman di dunia dari AirlineRating.com, didapuk sebagai satu dari 10 maskapai terbaik di dunia oleh Skytrax, dan memegang berbagai penghargaan untuk layanan, hidangan makanan dan pilihan wine.

Qantas International seakan tak ingin berhenti membuat gebrakan terbaru dengan memesan enam pesawat 787-9 Dreamliners untuk menggantikan penggunaan enam pesawat 747-400 terakhirnya pada akhir 2020 mendatang. Strategi ini diambil untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan bagi penumpang, dan memberikan lebih banyak pilihan rute penerbangan internasional. Penambahan ini menjadikan jumlah armada Dreamliners Qantas pada tahun 2020 nanti mencapai 14 buah pesawat.

Dilansir dari rilis yang diterima oleh tim Liputan6.com, Selasa (10/7/20178), kedatangan pesawat baru ini akan mempercepat proses penghentian penggunaan Boeing 747 terakhir Qantas. Boeing 747 adalah tipe pesawat yang telah menjadi bagian dari armada maskapai nasional Australia sejak tahun 1971.

“Hal ini telah menjadi akhir dari satu era dan awal dari era berikutnya. Selama 40 tahun Boeing 747 telah menjadi tulang punggung perusahaan, bersama dengan pesawat Boeing lain yang pernah kami miliki. Penarikan penggunaan Boeing 747 ini pun akan bersamaan dengan perayaan ulang tahun Qantas ke-100 di tahun 2020. Penggunaan pesawat 787 Dreamliners akan memberikan keuntungan ekonomi lebih banyak dan memungkinkan kami untuk menjangkau jarak yang lebih jauh lagi, seperti rute baru Perth – London yang baru saja beroperasi. Selain itu, penambahan armada Dreamliners akan memungkinkan kami untuk menjangkau lebih banyak destinasi di Amerika, Asia, Afrika Selatan, dan Eropa,” jelas Alan Joyce, selaku Qantas Group CEO

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terus berinovasi memberikan pelayanan terbaik

Qantas Airways yang sudah beroperasi sejak tahun 1920 di Queensland dengan nama Queensland and Northern Territory Aerial Services kini merupakan salah satu brand Australia yang memegang peranan penting dalam perkembangan industri aviasi di Australia. Dengan lebih dari 7.300 penerbangan setiap minggunya, Qantas Grup menerbangkan sekitar 50 juta penumpang setiap tahun ke lebih dari 1.000 tujuan di seluruh dunia.

Ia menambahkan selama bertahun-tahun, Qantas terus memperbarui 747 yang dimiliki agar dapat terbang lebih jauh serta memberikan kenyamanan dan fasilitas lebih pada penumpang. Dan sekarang, tugas tersebut akan digantikan oleh Dreamliners.

“Di akhir 2020 kami akan mengucapkan selamat tinggal pada pesawat 747, menyelesaikan proses peningkatan mutu pada seluruh pesawat A380 yang kami miliki, dan menyambut kedatangan keempat belas pesawat 787. Utamanya, kami ingin memberikan lebih banyak pelayanan kepada para konsumen serta menciptakan kesempatan baru yang menarik bagi seluruh karyawan,” tambah Joyce.

Qantas juga berharap dapat menambahkan investasi dalam bentuk pembelian simulator 787, untuk melatih para pilot baru agar dapat lebih andal dalam mengoperasikan pesawat baru tersebut. Hal ini dilakukan seiring dengan pembukaan Qantas Group Pilot Academy pada tahun 2019.

 

3 dari 3 halaman

Dreamliners

Interior dari 787 baru ini akan memiliki konfigurasi sama dengan pesawat yang telah ada. Meski memiliki kursi dengan jumlah 128 lebih sedikit dari 747, tapi Dreamliners yang dimiliki Qantas mampu menyediakan lebih banyak tempat duduk bagi kelas Bisnis dan Ekonomi Premium.

Hal ini akan diimbangi dengan pengurangan biaya perawatan untuk 787, ditambah dengan pengurangan pembatasan muatan pada rute jarak jauh membuat pengurangan kapasitas tempat duduk tidak akan memberikan dampak yang berarti. Apalagi dengan efisiensi bahan bakar Dreamliner yang 20% lebih baik dari pesawat sejenisnya.

Hingga hari ini, Qantas telah memiliki empat pesawat 787-9, sementara empat pesawat tambahan akan tiba pada akhir 2018. Antara akhir 2019 hingga akhir 2020, Qantas akan menerima pengiriman enam pesawat 787-9 tambahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.