Sukses

Membanggakan, Ensemble Gitar Klasik Asal Yogyakarta Borong Gelar di Jepang

Ensemble gitar klasik Indonesia asal Yogyakarta berhasil memborong gelar di Japan International Ensemble Guitar Festival ke-30.

Liputan6.com, Jakarta Ensemble gitar klasik Indonesia asal Yogyakarta berhasil memborong gelar di Japan International Ensemble Guitar Festival ke-30. Duo Rocky menjadi juara peatama sekaligus meraih gelar Best Duo. Sementara Nocturnal Quartet berhasil meraih juara tiga dan memenangkan Harumi Award, yakni Best Performance of a Modern Guitar Piece, sedangkan Nabita Guitar Duo berhasiol merebut Best Student Award.

Japan International Ensemble Guitar Festival sendiri merupakan program tahunan yang diselenggarakan Japan Guitar Ensemble Association dalam bentuk kompetisi, lokakarya, dan festival yang mengundang grup gitar ensemble dari berbagai negara. JIEGF telah menjadi tolak ukur bagi perkembangan musik gitar klasik khususnya Asia. Sebagai ajang yang sangat bergengsi, khususnya bagi ensemble gitar klasik di tingkat Asia, JIEGF menjadi barometer para musisi klasik di tingkat Asia dan juga merupakan kesempatan yang baik untuk memperkenalkan musisi dan gitaris Indonesia terbaik khususnya gitar klasik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gitaris Muda Tanah Air

Gitaris-gitaris muda Indonesia dari Yogyakarta yang tergabung dalam empat ensemble gitar, yaitu Nocturnal Guitar Quartet, Duo Rocky, Duo Nabita, dan Duo Anantara mewakili Indonesia untuk pertama kalinya sejak 30 tahun JIEGF ini diselenggarakan. Keempat kelompok ensemble ini tergabung dalam komunitas Indonesia Classical Guitar Collective. Mereka adalah gitaris-gitaris muda berprestasi dan sudah menunjukkan kebolehannya di berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun regional.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, setelah kompetisi ini para pemenang akan menggelar konser kebudayaan dalam rangka 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jepang di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) di Tokyo tanggal 27 Juni mendatang. Selain itu, sebuah konser kepulangan akan digelar di Yogyakarta pada tanggal 18 Juli 2018 mendatang.

 

3 dari 3 halaman

Prestasi Membanggakan

Prestasi membanggakan ini sekaligus membawa nama Indonesia masuk dalam peta gitar klasik Asia dan tidak lepas dari kerja keras tim. Mereka telah mempersiapkan keberangkatan ini sejak 6 bulan yang lalu dengan skema latihan mingguan dan konser ujicoba. Konser ujicoba pertama dilakukan di The Japan Foundation Jakarta 27 April 2018. Konser ujicoba ke-2 dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta bekerja sama dengan Voca Erudita 11 Mei lalu.

Sebagai informasi, dalam tiga dekade terakhir, dunia gitar Indonesia belum mampu menunjukkan prestasi memuaskan dalam kancah gitar klasik dunia. Ketertinggalan Indonesia dari negara Asia lainnya seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia, menggugah para pemain gitar nasional untuk bangkit dan berjaya kembali di kompetisi dunia dan Asia pada khususnya. Dalam upaya mengangkat kembali daya tarik gitar klasik di Indonesia, adalah sebuah kebanggaan bagi Indonesia memiliki musisi muda gitar klasik yang bisa bersaing di kancah internasional.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.