Sukses

Meski Dibanderol Rp 1,4 Miliar, Wisata Bangkai Kapal Titanic Tetap Ramai

Dua operator tur mewah, yaitu Blue Marble Private dan The Blufish, akan membawa wisatawan dari berbagai negara untuk berwisata di bekas bangkai kapal Titanic.

Liputan6.com, Jakarta Pencinta kisah percintaan kolosal Titanic boleh bergembira. Pasalnya dua operator tur mewah, yaitu Blue Marble Private dan The Blufish, akan membawa wisatawan dari berbagai negara untuk berwisata di bekas bangkai kapal Titanic pada 2019. Setelah lebih dari 100 tahun berada di dasar Laut Atlantik, kapal Titanic akhirnya bisa dilihat.

Blue Marble Private, bekerja sama dengan OceanGate Expeditions, pada awalnya berniat untuk membawa penyelam ke Titanic tahun ini, tetapi terpaksa harus membatalkannya.

"Saat menguji kapal selam mandiri yang dibuat untuk perjalanan, petir menghantam air dan merusak lebih dari 70 persen elektronik di dalam kapal," ujar manajer pemasaran OceanGate, Dana Hall, Jumat (8/6/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dibanderol Rp 1,4 Miliar

Penjelajah akan ambil bagian dalam misi penelitian selama 11 hari, membantu para ilmuwan mengoperasikan sonar, navigasi, dan data log. Pengujian sempat tertunda, tetapi perusahaan yakin tur akan berlangsung tahun depan. Meskipun tur ini dibanderol US$ 105.129 atau setara Rp 1,4 miliar, tur pertama sudah terjual habis.

Menyelami kerangka kapal Titanic dengan The Bluefish memiliki biaya lebih ekonomis, yakni US$ 59.680 atau setara Rp 829 juta. Perjalanan itu berangkat dari Newfoundland, akan memakan waktu 13 hari, dengan jadwal enam hari menyelam ke Titanic di submersible. Perusahaan telah mengonfirmasi pemesanan dengan deposit untuk musim penyelaman 2019-2020.

 

3 dari 3 halaman

Akan Hilang dalam 20 Tahun

Timeline untuk menyelam ke Titanic bisa menutup dengan cepat. Para ahli kelautan mengatakan ada mikroba di kapal yang memakan lambung besi dan bangkainya bisa hilang dalam waktu kurang dari 20 tahun.

Jika benar-benar lenyap, sebuah perusahaan di China sedang mengerjakan replika Titanic dan akan menciptakan kembali momen menakutkan yang dilalui kapal pesiar itu saat menabrak gletser.

 

Sumber: Dream.co.idSimak juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.