Sukses

Moschea di Roma, Potret Masjid Terbesar di Dunia Barat

Uniknya masjid ini berlokasi hanya 10 kilometer dari Vatikan yang mayoritas penduduknya penganut Katolik Roma.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah masyarakat Roma yang mayoritas menganut Katolik, ternyata ada masjid menawan yang bernama Moschea di Roma. Berlokasi di Parioli, Kota Roma atau sekitar 10 km dari Vatikan, masjid yang diklaim terbesar di dunia barat ini memiliki luas mencapai 30.000 meter persegi, yang mampu menampung hingga 12.000 orang.

Menurut catatan sejarahnya, masjid ini didirikan oleh Muhammad Hasan, seorang pangeran yang diasingkan dari Afghanistan dan pembangunannya dibiayai oleh Raja Faisal dari Arab Saudi. Proyek pembangunannya kemudian dirancang oleh arsitektur berkebangsaan Italia, yaitu Paolo Portoghesi, Vittorio Gigliotti, dan Sami Mousawi.

 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penantian 10 Tahun

Pembangunan masjid sendiri memakan waktu lebih dari sepuluh tahun. Tanah masjid merupakan sumbangan dari Dewan Kota Roma yang diberikan pada 1974, namun pembangunan baru bergulir pada 1984, dan peresmiannya dilakukan pada 21 Juni 1995.

Bukan tanpa hambatan, pembangunan masjid juga sempat mendapat penolakan dari berbagai pihak, namun setelah Paus Yohanes paulus II memberikan restunya, proyek pembangunan masjid akahirnya berjalan lancar. Hanya saja dengan catatan yang perlu disepakati bersama, yaitu perancang masjid perlu memperpendek ketinggian menara sekitar satu meter di bawah kubah St Peter.

 

3 dari 3 halaman

God is Light

Dengan gaya arsitektur Romawi tradisional, bangunan masjid diintegrasikan dengan kawasan hijau yang ada di sekitarnya, sehingga memunculkan nuansa mediatif. Sementara dekorasi interiornya menggunakan ubin dengan warna-warna terang bertemakan “God is Light”.

Tak hanya itu, interior masjid juga dilengkapi mosaik yang menciptakan efek optik. Sementara lantainya tertutup karpet persia yang sangat lembut dengan pola geometris. Hasilnya pemandangan di dalam masjid menjadi sangat menakjubkan dengan cahaya yang berulang dan pola geometris yang membuat jamaah menjadi nyaman saat berada di dalam.

Selain menjadi tempat ibadah, menurut informasi yang dikutip dari laman halaltrip, Rabu (23/5/2018), masjid ini juga berfungsi menjadi tempat layanan sosial budaya yang menghubungkan umat Islam dengan masyarakat umum. Tak hanya itu, Masjid Roma juga menjadi pusat pendidikan Islam di Italia, layanan pemakaman, pameran, konvensi, bahkan upacara pernikahan.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.