Sukses

Walau Sibuk, Atlet Tetap Bisa Menunjukkan Kasih Sayang Kepada Ibu. Ini Caranya!

Meski harus terpisah dengan ibu saat menjalani karantina, para atlet tetap menunjukkan kasih sayang dan permintaan maafnya dengan cara unik. Apa yang mereka lakukan?

Liputan6.com, Jakarta Terpilih menjadi atlet yang mewakili Tanah Air dalam sebuah perhelatan olahraga besar memang sebuah prestasi yang membanggakan. Latihan keras berjam-jam lamanya setiap hari terbayar dengan indah.

Namun, seperti profesi lainnya, menjadi atlet juga ada tantangannya. Sebelum pertandingan dimulai pada pertengahan tahun ini, para atlet perlu melewati masa karantina selama beberapa bulan sebelumnya.

Itu artinya mereka harus berpisah dengan keluarga, terutama ibunda tercinta. Bahkan, pada bulan spesial seperti Ramadan pun mereka tak bisa berkumpul dengan keluarga dan menikmati masakan sahur ibu. Mereka juga tak dapat membantu ibu menyiapkan menu berbuka puasa dan shalat Tarawih bersama-sama.

Tak hanya sang atlet yang merasa sedih, si ibunda pun akan merasa kehilangan. Tak ada lagi yang menemaninya saat kesepian di rumah atau ketika berbelanja takjil.

Walaupun begitu, bukan berarti para atlet tak dapat menunjukkan kasih sayang dan permintaan maaf kepada ibunya dengan cara yang lain. Meski terpisah secara jarak, mereka masih mampu menyampaikan perhatiannya dengan beragam cara. Setidaknya, ada tiga hal yang bisa dilakukan para atlet.

Video call

Video call merupakan salah satu cara paling ampuh untuk mengobati rasa kangen dan menunjukkan perhatian kepada sang ibunda. Sebisa mungkin lakukan video call secara rutin untuk menanyakan kabar serta berbagi cerita kepada ibu dan keluarga.

Dengarkan setiap kisah yang ibu sampaikan, sepanjang apa pun ceritanya. Ibu akan merasa diperhatikan dan dihargai.

Ceritakan juga keadaan diri dan perkembangan latihan selama di karantina. Ibu akan merasa lega kalau mengetahui anaknya terjamin kesehatan dan kesejahteraannya meski berada jauh dari dirinya. Jangan lupa untuk mengucapkan "aku sayang ibu" setiap hendak mengakhiri video call.

Kirimkan foto latihan

Minta tolong pelatih untuk mengambilkan foto saat sedang latihan. Kirim fotonya melalui aplikasi chat atau pos. Jangan lupa untuk menyertai foto dengan tulisan yang menceritakan perkembangan latihan.

Percaya deh, ibu akan ikut merasa senang dan bangga melihat anaknya menjalani pekerjaan yang disukai. Foto itu juga bisa mengobati rasa kangen ibu karena bisa dilihat kapan saja dan di mana saja. Hal ini akan mengurangi kegundahannya telah membiarkan anaknya tinggal jauh dari dirinya.

Beri hampers Ramadan

Ketika buah hatinya mengikuti karantina, mungkin sang ibu merasa enggan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari sendirian. Para atlet bisa memberi kejutan untuk ibunya dengan mengirimkan hampers menjelang bulan suci Ramadan.

Isi hampers dengan barang kebutuhan sehari-hari, seperti produk perawatan rambut, tubuh, dan bahan pakaian. Cara unik ini dijamin bisa membuat ibu merasa disayang dan diperhatikan. Jangan lupa untuk menyelipkan kartu ucapan di dalam hampers yang mengungkapkan rasa sayang kepada ibunda dan mengucapkan selamat puasa.

Jadi, di mana pun para atlet berada dan sesibuk apa pun mereka, mereka masih bisa mengungkapkan kasih sayang dan perhatiannya kepada ibunda tercinta. Selamat membela Tanah Air!

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.