Sukses

Lagi, Nihi Sumba Island Terpilih sebagai Hotel Terbaik Dunia

Nihi Sumba Island atau sebelumnya dikenal sebagai Nihiwatu terpilih kembali menjadi hotel terbaik dunia.

Liputan6.com, Jakarta Siap-siap standing applause! Industri pariwisata Indonesia kembali menorehkan tinta emas reputasi dunia. Kali ini Nihi Sumba Island atau sebelumnya dikenal sebagai Nihiwatu terpilih kembali menjadi hotel terbaik dunia (World’s Best Awards) 2017 oleh majalah Travel + Leisure. Wow.

Pengumuman kemenangan sebagai hotel terbaik dunia diterima Nihi Sumba Island, Nusa Tenggara Timur (NTT) secara resmi, Selasa (11/12). Dari lantai 16 Gedung Sapta Pesona, Kemenpar RI, Menteri Arief Yahya ikut berdiri, bertepuk tangan dan melepas senyum bangga.

Hotel yang berada di Desa Hobawawi, Wanukaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur ini patut diapresiasi. Pertama, sukses memerahkan sebagai fungsi amenitas, tempat akomodasi yang artistik, natural, dengan kearifan lokal yang otentik.

Kedua hotel di kawasan yang eksotis ini juga sudah memerankan fungsi sebagai atraksi tersendiri. Resort yang sudah dikunjungi wisatawan sebagai destinasi dan mengangkat pamor NTT dan Wonderful Indonesia.

"Ketiga, mereka bisa begitu, karena begitu!" kata Menpar Arief Yahya.

Yang dimaksud adalah, menjadi juara itu bukan kebetulan, bukan tiba-tiba datang dari langit. Pasti melalui proses yang serius, sungguh-sungguh, dan konsep yang istimewa.

"Saya sering menyebut, bahwa kemenangan itu direncanakan!" ucap Menpar Arief yang membawa Kemenpar setiap tahun menjadi pelanggan jawara di semua level di dunia.

"Ini juga sekaligus menunjukkan trend pariwisata saat ini menuju ke ecotourism yang melestarikan budaya lokal. Saya bangga Nihi Sumba Island menjadi contoh sukses ecotourism yang saat ini kita coba terapkan di Indonesia," papar Menpar Arief.

Soal kenyamanan, Nihi Sumba Island memang ada di atas rata-rata. Di sana ada vila tiga kamar berbentuk rumah pohon. Letaknya di atas tebing. View Samudera Hindia bisa dilihat sangat indah dari titik itu. Selain itu, ada lebih dari 33 akomodasi vila dengan kolam renang pribadi serta pemandangan indah ke Pantai Nihi.

Ragam aktiviatanya pun sangat banyak. Dari mulai dari paket "safari spa" seharian penuh sampai eksplorasi pulau, semua bisa dilakukan traveller saat menginap di sana. Dari mulai trekking menuju beberapa air terjun tersembunyi, persawahan yang indah, juga desa lokal dan desa seniman, dijamin bisa dilakoni. Yang mencari makanan lokal, bisa piknik makan siang komplit dengan jamuan kelapa segar yang baru jatuh dari pohon

Selain itu, di kawasan ini juga terdapat Occy's Left, sebuah private beach yang merupakan surf spot ternama di kalangan peselancar profesional. Tempat berselancar yang jauh dari hiruk pikuk Canggu, Suluban, dan pantai-pantai mainstream lainnya di Bali.

Menpar Arief Yahya memberikan ucapan selamat kepada Nihi Sumba Island. Gelar terbaik dunia selama dua tahun berturut-turut di 2016 dan 2017 dinilainya akan memberikan dampak positif terhadap meningkatnya kepercayaan (confidence) terhadap daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global.

“Penghargaan seperti ini akan memberikan dampak pada formula 3C (confidence, credibility, calibration),” kata Arief Yahya. Apalagi, kemenangan ini lebih banyak karena penilaian pembaca majalah Travel + Leisure di seluruh dunia . Semua sepakat Nihi Sumba Island sukses menjaga kelestarian lingkungan (environment sustainability) dan kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar.

Managing Partner Nihiwatu James McBride menjelaskan, terpilih Nihi Sumba Island sebagai hotel terbaik dunia karena Nihi menjadi sebuah destinasi petualangan aktif dan kemewahan mutlak dipadukan dengan serasi bersama dengan unsur-unsur budaya lokal, di sebuah lingkungan yang eksotis dan otentik.

“Hotel Nihi tidak hanya merupakan sebuah hotel, melainkan juga sebuah gaya hidup,” kata James McBride.

Dengan sumber daya dan keuntungan yang dimiliki oleh sebuah resor mewah, menurut James McBride, Nihi terus menciptakan kesadaran akan isu-isu yang dihadapi masyarakat lokal, sekaligus menyediakan lapangan kerja dan layanan yang menumbuhkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga, dan mendukung kebutuhan dasar seperti klinik kesehatan, makan siang bergizi untuk anak-anak sekolah, dan akses terhadap air bersih.

Banyak dari antara para tamu yang kemudian menjadi donatur Sumba Foundation dan menciptakan sebuah ikatan dengan budaya asli di pulau ini sambil mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini